Ternyata : Kota Tangerang Minat Baca Buku Paling Tinggi

Advertisements

SIDIKPOST | Tangerang – “Siapa bilang di era serba digital peminat baca buku menurun drastis? Ah itu hoax, buktinya pasar buku masih bagus,” kata Perwakilan penerbit Diva Press grup, Wahyu Dwi Bintoro yang tengah menjajakan buku terbitannya saat ditemui Awak media di Stan Diva Press yang tidak jauh dari panggung utama Festival Al Azhom, Kamis (29/9/2022).

Meski demikian wahyu mengakui, pasar penjualan buku sempat menurun drastis pada tahun 2013 hingga 2016 lalu. Sebab saat itu derasnya teknologi seperti aplikasi android yang masuk melalui smartphone maupun versi tablet memanjakan masyarakat yang serba serba digital termasuk membaca buku seperti Novel maupun tentang lainnya. Namun pada 2017 masyarakat mulai mengeluhkan jika membaca buku melalui smartphone, tablet bahkan laptop cepat melelahkan mata, tidak fokus dan tidak merasa nyaman. Hal itu berdasarkan hasil survey yang dilakukannya ke setiap pembeli bukunya.

“Masyarakat sekarang sudah kembali lagi membaca buku, makanya saya optimis pasar buku tetap tinggi,” kata Wahyu.

Dikatakan Wahyu, di Kota Tangerang peminat baca buku masih tinggi. Itu dibuktikan setiap gelaran festival Al Azhom Diva Press selalu menjajakan buku-buku terbitannya diminati pengunjung festival tersebut. Sebelum Pandemi, setiap even gelaran Festival Al Azhom, penjualan buku Diva Press bisa meraih omset mencapai Rp 150 juta. Pihaknya sampai menurunkan buku 3 sampai 4 boks mobil minibus. Menurut dia, Kota Tangerang dibanding kota-kota lainnya peminat baca bukunya paling tinggi. Dia menyebut, setiap gelaran even di kota lain seperti Surabaya, Solo, Yogyakarta sampai ke pulau Sumatera omset Diva Press masih dibawah Kota Tangerang.

Baca Juga   Curi Brankas Mantan Majikan, 3 Pelaku Di Tangkap Unit Reskrim Polsek Kebon Jeruk

“Penjualan buku di Kota Tangerang sangat bagus, peminat baca buku masih tinggi dibanding kota lainnya paling tinggi,” sebutnya.

Selain di Kota Tangerang, sambung Wahyu, yang lebih menarik, setiap gelaran pameran buku internasional yang digagas Book Bad Worlf (BBW) yang biasa digelar di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang. Penerbit buku dari luar negeri menurunkan bukunya hingga 2 peti kemas. Berbeda dengan penerbit lokal seperti Diva Press hanya menurunkan buku sekitar 2 truk lebih. Pasalnya, pengunjungnya pun dari berbagai wilayah dalam negeri bahkan manca negara.

“Kalau di ICE BSD bukan mobil boks lagi angkut bukunya. Penerbit lokal pake truk. Kalau dari luar negeri udah pake peti kemas, gak percaya ya, kita Diva Press saja bawa 2 truk dari Yogyakarta,” sebutnya

“Disana (ICE BSD) pameran buku buka 24 jam.Malam harinya paling rame. Makanya pake nama BBW Book Bad Worf,” tandasnya.

Omset Diva Press grup di pameran BBW BSD mencapai Rp 400 jutaan selama 14 hari pameran digelar.

Baca Juga   Tutup Festival Maulid, Sachrudin Launching Peci Khas Kota Tangerang 

Di gelaran Festival Al Azhom ke-9 2022 kali ini, setelah vakum selama dua tahun lantaran Pandemi yang memporak-porandakan berbagai sektor perekonomian masyarakat, Diva Press grup mencoba kembali pasar buku di Kota Tangerang. Pihaknya menurunkan buku terbitannya sebanyak dua box mobil minibus.

“Dua tahun lalu kita dilanda Pandemi. Ekonomi masyarakat juga terpuruk, tapi masih bagus pembelinya,” kata Wahyu

Meski demikian, pasar buku di Kota Tangerang penjualan buku hasilnya masih cukup lumayan. Di hari ketujuh gelaran festival Al Azhom kali ini omset stan Diva Press grup sudah mencapai Rp 30 jutaan. Peminat buku paling ramai dari kalangan remaja. Buku yang diminati mulai dari novel, religi dan sejarah.

“Peminat buku filsafat juga lumayan, peminatnya rata-rata dari kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Selain itu, buku untuk kalangan anak-anak tak kalah menarik. Banyak orang tua membelikan buku untuk anaknya.

Wahyu menargetkan omset penjualan buku di Festival Al Azhom ke-9 ini sebesar Rp 75 juta. Target itu dibawah omset gelaran pada tahun sebelum pandemi. Sebab saat ini ekonomi masyarakat secara keseluruhan belum pulih.

Wahyu menceritakan, pada gelaran Festival Al Azhom kali ini sebenarnya Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah tidak akan menggelar bazar. Alasannya karena saat ini masih dalam situasi pandemi walaupun sudah ada kelonggaran. Namun pihak Diva press bersama para pedagang lainnya berupaya melakukan komunikasi Walikota agar merestui bazar tetap digelar di gelaran festival. Alhasil Walikota memberikan izin.

Baca Juga   Tingkatkan produk yang berdaya saing, Dinas Perindagkopukm Kota Tangerang Gelar Fasilitasi Barcode bagi Produk UMKM

“Kita sempet alot lobi Pak Wali, tadinya Pak Wali sempat gak mau adanya bazar ini di Festival Al Azhom, alasannya masih dalam situasi Pandemi. Kita lakukan komunikasi sampai akhirnya pak Wali mengizinkan,” papar Wahyu.

Pada gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kota Tangerang pada Mei 2022 lalu, pihaknya juga melakukan komunikasi agar Pemkot Tangerang memfasilitasi mengadakan bazar. Namun saat itu Walikota Tangerang bersikukuh tidak bersedia mengadakan bazar dalam gelaran MTQ tersebut. Alasannya kondisi Pandemi Covid-19 baru mulai melandai. “Saat itu kita memakluminya,” imbuhnya.

Dia menambahkan, masyarakat jika ingin mendapatkan buku-buku terbitan Diva Press grup bisa didapat di toko Gramedia di seluruh Indonesia.

( ARDHI ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *