SIDIPOST| BANTEN – Kepolisian daerah (Polda Banten) selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk lebih dekat dengan masyarakat atau pun tokoh agama, tokoh adat dan bukti nyata dari komitemen tersebut Dirintelkam Polda Banten menghadiri peresmian Masjid Tebu Ireng 8 Banten di Ponpes Tebu Ireng 08 Banten, jalan Petir Cadasari KM. 01 Gg. Ki Buyut Aripin Cinere, Kampung Pabuaran Sanding, Kecamatan Petir. Jum’at (1/3/2019).
Dalam peresmian Masjid Tebu Ireng 8 Banten di hadiri oleh Dr. (Hc).Ir KH. Salhuddin Wahid. (Pimpinan Ponpes Tebu Ireng Jatim), Dirintelkam Polda Banten (Kombes Asep), Bupati Serang (Hj. Ratu Tatu Chasannah), Kasubditbintipluh Ditbinmas, Ahmad Nuri (Ketua GP Ansor Prov. Banten), Ahmad Qizwini (Pimpinan Ponpes Tebu Ireng 8 Banten) , Ketua MUI Kecamatan Petir dan Santri Ponpes Tebu Ireng 8 Banten.
Pimpinan Ponpes Tebu Ireng 8 Banten, KH. Ahmad Qizwini mengatakan sangat berterimakasih atas support selama ini dalam tahap pembangun sehingga berdirinya masjid di pondok pensatren tebu ireng 8 banten ini.
“Setelah berdiri nya masjid ini dimanfaatkan masyarakat juga silahkan datang untuk bersilaturrahmi, beribadah,” katanya.
Dijelaskan KH. Ahmad Qizwini, dengan adanya masjid baru ini kedepan para santri Ponpes Tebu Ireng 08 Banten untuk terus serius dalam mempelajari ilmu agamanya dapat dimanfaatkan siapa saja untuk beribadah, sekaligus juga mengakomodir kebutuhan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti imaroh dan tarbiyah.
“Dengan adanya Masjid Tebu Ireng 8 Banten ini diharapkan dapat mengetuk pintu langit, sehingga turun keberkahan, kedamaian, keamanan di wilayah Banten, kita senantiasa mengharapkan ridho dan kemurahan Dzat Yang Maha Mulia agar selalu aman, tentram, damai, demi kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera,” jelasnya.
Dirintelkam Polda Banten Kombes Asep mengungkapkan bahwa pembangunan Masjid Tebu Ireng 8 Banten di Ponpes Tebu Ireng 08 Banten tersebut sangat baik, selain untuk masyarakat sekitar beribadah di masjid, juga untuk para santri dan dapat menjadi rumah ilmu.
“Sebab membangun masjid ini bukan hanya membangun gedungnya sebagai tempat sholat, tetapi juga mengisinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan kajian ilmu yang rutin di lakukan di dalam mesjid,” ujarnya.(Opik/Bidhum- Red).