USAID indonesia” Air minum dan Sanitasi yang  Aman berguna untuk kita semua”

Sidikpost.com– sepatan Tangerang—-Delapan puluh dua persen penduduk Indonesia kesulitan mengakses air perpipaan. Di seluruh Indonesia, dan sekitar 100,000 anak meninggal setiap tahun karena diare. Dampak layanan air minum, sanitasi dan perilaku higiene (WASH) yang buruk dirasakan terutama oleh masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan.

Advertisements

Hal senada di kemuka kan oleh Wouter Sahanaya – Regional Manager West Java, DKI Jakarta, Tangerang (WJDT) USAID IUWASH PLUS bahwa efek penyakit dari penggunaan air kotor dan sanitasi yang buruk.

” Penggunaan air yang kurang bagus dan sanitasi yang jelek berakibat meningkatnya bakteri yang jahat” kata Wouter Sahanaya .( 27/11/2018).

Melalui Undang-Undang Air untuk
Dunia, Pemerintah Amerika Serikat meningkatkan kondisi WASH di
Indonesia, sebagai negara prioritas bagi United States Agency for International Development (USAID) untuk mendapatkan bantuan di sektor ini Akses air yang aman untuk minum, memasak dan kegiatan sehari-hari seperti mandi dan cuci sangat diperlukan bagi kesehatan dan kesejahteraan.

Menurut , Lina Damayanti – Advocacy and Communication Advisor, USAID IUWASH PLUS  Sebagai salah satu syarat untuk menciptakan masyarakat yang sehat, makmur dan tangguh, akses air minum dan sanitas merupakan hal utama yang diperlukan untuk mengurangi angka penyakit dan mencapai keamanan dan kemakmuran ekonomi.

Baca Juga   Wanita Korban Tindak Kekerasan Binaan Panti Manfaatkan Momentum Kartini

“Oleh karena itu,investasi di sektor WASH akan menghasilkan Indonesia yang lebih kuat dan stabil.”  Tutur Lina Damayanti .

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk mencapal 100 persen akses universal terhadap air minum aman dan sanitasi layak pada tahun 2019 untuk memenuhi targetnya dan mencapai tujuanPembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2030 untuk sektor air dan sanitasi

Melalui proyek lima tahun USAID IUWASH PLUS (2016 -2021) dengan pendanaan sebesar $39,6 juta,membangun kapasitas pemerintah untuk mengurangi hambatan dalam layanan WASH yang aman .

USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan donor, sektor swasta, LSM penyedia layanan dan masyarakat untuk menguatkan ekosistem WASH secara keseluruhan di daerah perkotaan di Indonesia.

Proyek ini fokus pada penguatan penyedia layanan air minum dan sanitasi untuk memastikan akses yang lebih baik tetap dipelihara dalam jangka panjang.

Kemitraan ini mengurangi biaya
layanan WASH bagi penduduk Indonesia yang paling rentan, berkontribusi terhadap pening yang membantu menyelamatkan hidup dan mengurangi ancaman peryakit yang ditularkan.

Dengan sektor teknolog yang mapan dan berkembangnya gerakan pembuat inovasi, Indonesia menjadi lahan subur bagi solusi yang dikembangkan secara lakal.
Melalui investasi yang berorientasi pada hasil dan bantuan teknis USAID IUWASH PLUS mendorong inovasi WASH yang berkelanjutan dengan melibatkan
berbagal mitra di semua tingkat dan menguatkan hubungan antara perusahaan penyedia layanan dan
masyarakat untuk menjaga cakupan dan memastikan penyediaan hyanan yang efektif.

Baca Juga   Orang Dengan Gangguan Jiwa Pamerkan Hasil Karya

Di seluruh Indonesia, program ini meningkatkan layanan rumah tangga, seperti ketersediaan air ,perpipaan
dan toilet yang dilengkapi tangki septik di rumah.

Dengan sektor swasta, proyek ini memfasilitas pinjaman pembagian mikro dan subsidi agar lebih banyak masyarakat dapat terhubung dengan sistem perpipaan dan sistem pengangkutan lumpur tinja.
Di tingkat daerah, USAID IUWASH PLUS membantu pemerintah daerah mengelola lumpur tinja dengan lebih baik. Di tingkat nasional, USAID IUWASH PLUS
menguatkan kapasitas Pemerintah Indonesia, forum dan kelompok kerja WASH untuk lebih mampu melakukan advokasi dan mengoordinasi layanan WASH yang lebih baik USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan 32 pemerintah daerah di provinsi Sumatra Utara, Jawa Barat. Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papu, serta DKI Jakarta dan KabupatenTangerang

Meskipun masih dalam tahap awal pelaksanaan, USAID IUWASH PLUS telah:
-Meningkatkan kinerja operasional dan keuangan 30 PDAM dan 32 pengelola air limbah Melakukan proyek penelitian besar tentang situasi nyata kondisi WASH yang buruk dimasyarakat berpenghasilan rendah untuk memberikan masukan terhadap kebijakan program.
– Memanfaatkan lebh dari $2.5 juta dana pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan proyek
-Mendukung pengembangan program air minum senilai lebih dari $207 juta di sektor swasta dan Melatih 6,550 mitra yang berasal dari pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta dan masyarakat tentang pengetahuan dan praktik WASH yang baik

Baca Juga   JIC Gelar Bedah Buku Hasil Riset Tentang Majelis Taklim Kitab Kuning di Jakarta

Tahun 2021, USAID IUWASH PLUS akan menghasilkan:

-Peningkatan akses untuk kualitas layaran air minum yang layak bagi sedikitnya satu juta penduduk
perkotaan, di mana 500,000 di antaranya adalah penduduk dengan 40 persen tingkat kesejahteraan terendah dari total populasi.

Dan yang terakhir dari USAID IUWASH PLUS  yaitu  Peningkatan akses untuk layanan sanitasi aman bagi sedikitnya 500,000 penduduk perkotaan” pangkas Lina Damayanti  menjelaskan.( Ls).