Anggota Polsek Senen Pantau Diskusi Publik ” Meredam Chaos Politik dalam pilpres 2019″

Anggota Polsek senen Polres Jakarta Pusat Pantau Diskusi Publik oleh Kaukus Muda Indonesia dengan tema ” Meredam Chaos Politik dalam pilpres 2019″di Kantor Kaukus Muda Indonesia jl.Salemba tengah no.59 B Kel.Paseban – Kec:Senen- Jakarta pusat.( kamis, 04/10/2018)

Advertisements

Adapun Nara sumber dari diskusi publik ini diantaranya
1.Prof. Indria Samego ( Pengamat poltik dari LIPI)
2.Bursah Zarnubi dari Pergerakan
3.Makmun Murod ( Politisi PAN)
4.Yudi Yudono ( Direktur media )

Dalam Paparanya Pembicara  Bursah Zarnubi mengatakan bahwa tertarik dengan tema diskusi ini dengan judul meredam chaos politik dalam pilpres 2019.

Menurut nya Dalam menyikapi pesta demokrasi kita hadapi lebih beradap dan berbudaya dan riang gembira.Kita ingin konstetasi pilpres ini selain figur juga calon presiden yang memberikan harapan ,dengan menghindari konflik sosial, caranya bukan kita turun kejalan melainkan dengan Undang-undang dan harus taat azas.dan perutaran yang sudah di buat janganlah di otak -atik .

” Di kita peraturan yang sudah di buat KPU kalau di jalankan sepenuhnya akan baik tidak seperti sekarang ini peraturan yang di buat KPU oleh bawaslu di anulir sehingga Napi korupsi dapat nyaleg lagi. Bahwa sekarang ini kaum melenial menjadi harapan dalam pesta demokrasi sekarang ini dan di harapkan Akan menjadikan generasi muda yang handal.” Kata Bursah Zarnubi.

Baca Juga   Pesan Kasad Ke Pejabat Baru " Pimpin Dengan Keteduhan dan Mengayomi Anak Buah"

Masih di katakannya ,Pengaruh media saat ini sangat mudah , namun hendaknya kita harus memahami dan menjaga demokrasi yang undestrek bukan acuh tak acuh. Untuk itu perlukan kaum melenial untuk menghentikan berita Hoak. Kita dalam menghadapi pemilu sekarang ini hendaknya kita dengan menjaga stabilitas keamanan kondusif sehingga proses pembangunan tetap berjalan.

Sedangkan Prof. Indria Samego  Berbicara mengenai demokrasi adalah kemajemukan masyarakat Indenesia banyak sekali perbedaan termasuk suku, agama , ras .Perbedaan yang kita miliki ini bilamana kita tidak dapat mengelola akan menjadi masalah ,padahal indonesia di bangun dari berbagai perbedaan ,apalagi kalau di kaitkan dengan konstentssi politik.

Gerakan destruktif timbul datangnya dari atas , sebagai contoh gerakan people power hanya ada di Banten ,untuk meredam gerakan people power tersebut di perlukan pendekatan kaum melinial . Harapan kita di jaman medsos ini kita harus selektif dan hati-hati apalagi sekarang ini sudah ada UU ITE .” imbuhnya.

Menurutnya Ada elit yang tidak ker terhadap keadaan yang sedang di alami bangsa , terlebih sekarang ini sedang terjadi musibah , ada orang yang menyebarkan berita hoak contoh kasus Ratna sarumpaet.Partai di alam demokrasi ini harus ada , dan persoalan yang di benahi sekarang ini lembaganya, baik itu partai dan penyelenggara pemilu sehingga biaya pemilu lebih murah.
Pemilu di selenggarakan 5 tahun sekali silakaan partai apapun ikut konstestasi pemilu kecuali PKI.

Baca Juga   Kapolres Jakbar Pimpin Sertijab Kapolsek Cengkareng dan Kapolsek Tambora

” Di harapkan peran elit politik agar pesta demokrasi berkualitas dan menghasilkan wakil- wakil rakyat yang baik dan dapat melahirkan produk undang -undang.” Tukas Prof. Indria Samego

Pembicara ketiga Jodi Yodono. ( Ketua umum ikatan wartawan on line ) menyikapi  terjadinya peristiwa Ratna sarumpaet dirinya tidak kaget dan salah satu guyonan itu semua terjadi karena perbuatan elit dan awak media . Di pilpres 2019 saya predeksi tidak akan terjadi chaos dan akan kondusuf .Kita berharap jadilah wartawan yang baik , sehinga akan mendapatkan kebenaran.

dan pembicara terakhir .Makmun murod mengungkapkan Bahwa permasalahan agama janganlah di bawah ke rana politik , sehingga terjadi chaos ,contoh kasus Ambon.
Maka di perlukan seorang elit , dan kedewasaan masyarakat agar tidak terjadi Chaos.

Di Pilpres 2019 ada dua pasangan calon yang mana di repretasikan wakil Jokowi dari NU -dan sandi Uno dari Muhamaddiyah ,saya yakin tidak akan sampai terjadi chaos apalagi pemilu di lakukan serentak , di mana caleg konsentrasi untuk memperjuangkan dirinya sendiri” Pangkasnya. (lisin/ls).