SIDIKPOST| Bali-Pemerintah Provinsi Bali mulai melonggarkan kebijakan PSBB di wilayahnya
Di mulai dengan pembukaan beberapa sektor umum seperti objek pariwisata untuk masyarakat lokal pada 9 Juli 2020.
Kemudian diikuti dengan pembukaan objek pariwisata untuk wisatawan domesti pada tanggal 31 Juli 2020 lalu.
- Zoom Meeting Launching Gugus Tugas Polri Dalam Rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan Presiden RI
- Kapolres Kukar Hadiri Launching Gugus Tugas Ketahanan Pangan Asta Cita Secara Virtual
- Forum Pemred SMSI Adakan Diskusi Perdana, Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas yang Menghambat Ekonomi
- Kapolda Bersama PJ Gubernur Kaltim Tinjau Kesiapan Pemilu 2024 di Kutai Kartanegara
- Bina Marga DPUPR Kota.Tangerang Genjot Penyelesaian Pembangunan Infrastruktur
Dan rencananya pada tanggal 11 September 2020 nanti Bali akan membuka pintunya untuk wisatawan mancanegara.
Pembukaan objek wisata di Bali disambut antusias para wisatawan.
Momentum ini juga dimanfaatkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas untuk melakuka kunjungan kerja ke Bali.
Kunjungan kerja ini menjadi salah satu langkah untuk menggiatkan kembali sektor pariwisata di Bali, agar Bali bisa bangkit kembali.
Agenda kegiatan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa beserta rombongan di Bali salah satunya mengunjungi Pulau Kura Kura Bali.
Pulau Kura Kura menjadi proyek pariwisata yang sedang dikembangkan di Bali. Pulau ini mengusung tema Pulau Kebahagiaan atau Island of Happiness.
Kura Kura akan menjadi destinasi baru dengan menyajikan pemandangan alam dan teknologi modern untuk menarik wisatawan.
Pengembangan kawasan wisata di pulau Kura Kura Bali ini merupakan bagian dari proyek untuk membangkitkan geliat pariwisata di Bali.
Menurut Menteri Suharso, Bali mutlak perlu dibangkitkan lebih cepat dengan pertimbangan Bali merupakan pintu masuk utama wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Bali selama ini telah menyumbang 43% dari total kedatangan wisatawan mancanegara.
Namun selama masa pandemi ini terdapat penurunan wisatawan menyebabkan Bali mengalami kontraksi ekonomi
Di mana pertumbuhan ekonomi Bali pada Q1-2020 mengalami kontraksi sebesar -1,15%, di bawah pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 2,97%.
Tentunya kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh para pelaku pariwisata di bidang akomodasi, transportasi, restoran
Namun juga dirasakan oleh pelaku usaha di sepanjang rantai pasok pariwisata, seperti pemasok bahan pangan, pengrajin suovenir, pusat perbelanjaan, penyedia jasa kebersihan, jasa penyewaan, event organizer, pelaku seni, dan sebagainya.
“Pemulihan pariwisata Bali akan meningkatkan kepercayaan wisatawan nusantara dan mancanegara karena Bali memiliki global brand yang unggul dengan ragam wisata yang paling lengkap dan terintegrasi antara wisata alam, budaya dan buatan,” ujar Menteri saat mengunjungi Pulau Kura Kura, pada Selasa 4 Agustus 2020.
“Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa akan ada 10 destinasi baru atau 10 Bali Baru yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional
Maka Bali sebagai benchmark atau rujukan harus mampu bangkit menjadi contoh bagi 10 destinasi tersebut,” tambah Menteri.
Selain itu, Menteri juga meninjau penerapan protokol kesehatan di lokasi tempat beliau dan rombongan menginap.
Menteri menilik keadaaan tempat menginap, dapur, dan beberapa ruangan.
Penerapan protokol kesehatan di hotel memang menjadi perhatian utama, terutama bagi wisatawan yang akan berkunjung nantinya.
Diharapkan semua hotel dan tempat umum lainnya di Bali dapat menerapkan protokol kesehatan.
Kementerian PPN/Bappenas akan menampung semua saran dan masukan dari Pemerintah Provinsi Bali
Dan kebutuhan masyarakat Bali untuk perkembangan pariwisata Bali ke depannya.
Pemerintah bersama industri pariwisata dan masyarakat Bali percaya bisa segera memulihkan kegiatan kepariwisataan di Bali
Dengan protokol adaptasi kebiasaan baru menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. ( Red/*).