SIDIKPOST| Jakarta – Pencarian terhadap Firdaus (40) seorang juru mudi KM Bone I yang tenggelam di perairan Teluk Jakarta atara pulau Bidadari dan Pulau Ayer, Kep. Seribu kembali dilanjutkan pada senin (23/9).
Operasi SAR terhadap juru mudi KM Bone I ini melibatkan unsur-unsur yang terbentuk dalam Tim SAR Gabungan seperti ABK KN SAR 246 KARNA, KP Pelatuk 3013 Polair Baharkam, KP SBU 017 Polair Polda Metro, KM Madinah Jaya, KM Madinah Jaya I, KM Ema putri II, KM Kemenangan Jaya, KM Mutiara Jaya AK, KM Putra Bone I, KM KMD Jaya B, Km Bintang Harapan V, KM Bintang Harapan VII, KM Sinar HarapaN dan KM Berlian IV.
“Pencarian terhadap korban atas nama Firdaus kembali dilanjutkan pagi ini dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi 3 (tiga) SRU, memperluas area pencarian seluas 3Nm² serta memfokuskan pencarian pada menuju barat dan barat daya.” Pungkas Hendra Sudirman, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR.
Pencarian hari ini tim SAR gabungan terbagi menjadi 3 (tiga) SRU dimana pada SRU pertama melakukan pencarian disebelah Barat lokasi kejadian seluas 3Nm² menggunakan kapal peguyuban nelayan Kali Baru, kemudian pada SRU kedua melakukan pencarian menggunakan RIB 03 Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta mencari seluas 3Nm² di sektor tengah sebelah barat lokasi kejadian, dan untuk SRU ketiga menggunakan Kapal Patroli Polair mencari seluas 3Nm² di sektor kanan, disekitar LKP.
Sebelumnya diketahui kejadian bermula pada minggu (22/9), saat KM Putra Bone I bergerak dari sekitar Pulau Bidadari menuju Pulau Ayer, dalam perjalanan pengemudi kapal/korban meminta digantikan oleh Nakhoda untuk buang air, 10 menit berlalu korban tidak kunjung kembali dan setelah mencari korban tidak berada di kapal mengetahui itu Nakhoda menghentikan kapalnya dan mencurigai korban terjatuh ke laut saat buang air di dalam perjalanan menuju sekitaran pulau Ayer.
Kemudian menyebarkan informasi kepada kapal-kapal yang melintas dengan harapan kapal tersebut dapat menemukan tanda – tanda adanya keberadaan korban, dan sampai saat ini pencarian masih berlangsung. ( Red).
(HUMAS KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN JAKARTA)