Prajurit Lanal Dabo Singkep Laksanakan SAR Kapal Tenggelam Di Perairan Marok Tua

SIDIKPOST| Dabo Singkep, 22 Juli 2019,– Personel Posbinpotmar Marok Tua mendapat laporan dari masyarakat Desa Marok Tua bahwa ditemukan kayu balok berserakan yang diduga muatan kapal yang mengalami kecelakaan laut sehingga tenggelam di Perairan Marok Tua, selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Lanal Dabo Singkep, Senin (22/7).

Menindaklanjuti laporan tersebut, Danlanal Dabo Singkep Letkol Laut (P) Arif Rahman, S.T., M.Tr.Hanla, memerintahkan Posbinpotmar Marok Tua bergerak menuju ke lokasi kejadian menggunakan sarana perahu masyarakat untuk mengumpulkan data-data awal. Dari hasil pengecekan di lapangan diperoleh data nama kapal KLM. Restu, GT 76 No 336/RRE, Nahkoda Andik Riswan, Jumlah ABK 3 orang, Muatan Kayu Balok sekitar 90 Ton, Pemilik Kapal M.Yunus Tanjeng, Rute Pelayaran dari Marok Kecil tujuan Tanjung Piayu Batam. Selanjutnya Danlanal memerintahkan Patkamla Kuala Gaung menuju lokasi dan melakukan SAR terhadap KLM. Restu. Kronologis kejadian bahwa pada hari Minggu tanggal 21 Juli 2019 sekira pukul 21.30 Wib, KLM. Restu membawa kayu milik PT. Buana Gemini Inti berangkat dari Perairan Desa Marok Kecil menuju ke Tanjung Piayu Batam. Dalam perjalanan setelah sampai diantara Perairan Pulau Serak dan Marok Tua, kapal mengalami kebocoran yang tidak dapat diatasi sehingga air masuk dan menggenangi bagian dalam kapal.

Advertisements

Akibatnya mesin kapal mati dan kapal tenggelam (badan kapal masih mengapung), sebagian muatan kayu jatuh ke laut dan terbawa arus ke Pantai Desa Marok Tua dan ABK masih bertahan di kapal. Personel Posbinpotmar Marok Tua berhasil menyelamatkan ketiga ABK KLM. Restu dan dievakuasi ke Desa Marok Tua untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. ( Beni).

1 komentar

  1. Baguslah kalu tenggelam. Karna masyarakat dabok singkep dilarang mengelolah kayu.sedangkan aparat, di perbolehkan mengelolah kayu. Apa mata nya g melihat.coba prhatikan masyrakat dabo dan daerah2 terpencil lainya untuk mencari nafkah aja untuk sehari hari susa.tiadak ada mata pencaharianya. Bagai mna mau berkembang suatu daerah kalau hanya orng-orng trtentu sahaja yg bisa membuka usaha. Sedangkan masyrakat nga di perhatikan

Komentar ditutup.