Dinas Ketahan Pangan Kota Tangerang, Monitoring Penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah Ribuan , Berupa Telor dan Daging Ayam

SIDIKPOST | Kota Tangerang, Pemerintah Kota Tangerang Provinsi Banten melalui Dinas Ketahanan Pangan , melakukan monitoring penyaluran bantuan Pangan Pemerintah, bagi masyarakat Kota Tangerang , berupa bantuan telur dan daging ayam yang ditujukan kepada masyarakat berisiko stunting

Advertisements

Menurut Muhdorun Kepala Dinas Pangan Kota Tangerang bahwa bantuan ini merupakan tindak lanjut Arahan bapk Ir.H.Joko Widodo Presiden Republik Indonesia dalam rangka menjaga daya beli masyarakat sekaligus menyerap produksi peternak dan pengentasan Keluarga Rawan Stunting

“ penyaluran bantuan telur dan daging ayam sudah mulai didistribusikan ke kelompok sasaran yaitu keluarga beresiko stunting dari tanggal 3 mei sampai dengan selesai” Ucap nya, Jum,at ( 5/5)

Ia juga mengatakan Dinas Ketahananpangan Kota Tangerang melakukan monitoring Bantuan pangan berupa Daging ayam 1ekor dan telur ayam 10 butir bagi masyarakat kota Tangerang yang termasuk dalam KRS ( keluarga Rawan Stunting)

dinas pangan melakukan monitoring penyaluran bantuan Pangan Pemerintah, bagi masyarakat Kota Tangerang

Sementara itu Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan, Zahri menyebut bantuan telur dan daging ayam ini akan disalurkan kepada Keluarga Rawan Stunting (KRS) sebanyak 6.686 penerima di 13 kecamatan sekota Tangerang

Baca Juga   DPRD Kota Tangerang dan Masyarakat Respon Rancana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

“Kita mulai distribusikan dari 3 mei 2023 sampai selesai, mengingat pasca lebaran yang mana masyarakat tentunya sangat membutuhkan bantuan tersebut,” Ujar zahri

Ia berharap semoga bantuan pangan berupa telur dan daging ayam ini dapat menurunkan kerawanan pangan dan gizi akibat kurangnya asupan protein bagi masyarakat khususnya masyarakat berpendapatan rendah. Selain itu, telur juga diketahui sangat baik bagi pertumbuhan dan mencegah terjadinya stunting pada anak

Selain itu , pihaknya optimis dapat terbangun ekosistem pangan yang terintegrasi di mana sinergi hulu-hilir dapat terjaga. Di sisi hulu hasil produksi petani peternak telur dan Ayam dapat terserap melalui peran BUMN Pangan sebagai offtaker, sementara di hilirnya berbagai program pemerintah seperti pengentasan daerah rentan rawan stunting dapat tereksekusi dengan baik.( ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *