SIDIKPOST|Jakarta – Tol Trans Jawa tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota, tetapi dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri
Serta mendukung akses ke destinasi pariwisata sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin tahun 2019-2024.
Demikian halnya rencana pembangunan akses tol (interchange) menuju Pasar Induk Puspo Agro di Kabupaten Sidoarjo
Yang menjadi pembahasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ketika menerima kunjungan kerja Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, pada hari Senin 10 Agustus 2020.
“Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor, misalnya di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pasar utama utamanya,” ucap Menteri PUPR
Usai menerima kunjungan kerja Gubernur Jatim di Kampus Kementerian PUPR, Jakarta, dalam rilis yang diterima IndonesiaDev Selasa (11/8/2020)
Lalu, ungkapnya lagi, pengusaha mangga dari Pasuruan dan Probolinggo, kini bisa memastikan mangga dipetik dengan daunnya langsung dibawa dan tiba di Jakarta dalam keadaan segar.
“Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time). Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah,” kata Basuki.
Rencana pembangunan akses tol menuju Pasar Induk Puspo Agro merupakan prakarsa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam rangka mengoptimalkan distribusi barang dan jasa menuju kawasan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo yang merupakan daerah penyangga Kota Surabaya sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di ruas Jalan Sawunggaling Sidoarjo.
Usulan tersebut tertuang dalam Surat Gubernur Jatim No 620/17709/103/2019 tentang Permohonan Jalan Keluar/Masuk Jalan Tol Sidoarjo-Waru Menuju Pasar Modern Puspa Agro tertanggal 24 September 2019.
Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga mendukung terlaksananya pembangunan akses Pasar Induk Puspo Agro dan akan melakukan evaluasi yang menjadi bagian dari perubahan ruang lingkup investasi jalan tol.
Terdapat empat alternatif rencana pembangunan akses tol menuju Pasar Induk Puspo Agro yakni pertama dari Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 747+280
Tepatnya di dekat Perumahan Taman Aloha, Sidoarjo.
Jarak menuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 5,93 Km.
- Dugaan Korupsi di PMI Kota Palembang, Kejari Tetapkan Dua Tersangka dan Lakukan Penahanan
- Bhabinkamtibmas Polsek Loa Janan Gencarkan Edukasi Cegah Pungli dan Premanisme di Desa Tani Bhakti
- Antisipasi Banjir, Polsek Kembang Janggut Intensifkan Patroli di Titik Rawan
- Polsek Kota Bangun Tangkap Pemuda 22 Tahun Terkait Kasus Narkotika, 2,91 Gram Sabu Diamankan
- Tiga Rumah di Sebulu Ludes Dilalap Api, Kerugian Capai Rp400 Juta
Alternatif kedua tidak jauh dari alternatif pertama yakni akses Tol Surabaya-Gempol di KM 747+900 berjarak 5,96 Km.
Alternatif ketiga di Tol Surabaya-Gempol KM 750+100, tepanya di dekat Perumahan Masangan Wetan, Sidoarjo dengan jarak sekitar 7,69 Km.
Alternatif keempat di Jalan Tol Surabaya-Gempol KM 754+100
Tepatnya di wilayah Desa Wonokoyo Kabupaten Sidoarjo. Jarak menuju Pasar Induk Puspo Agro sekitar 9,61 Km.
Jalan Tol Surabaya-Gempol merupakan jalan bebas hambatan yang pertama kali dibangun di wilayah Jawa Timur dan telah beroperasi penuh pada tahun 1986.
Ruas tol ini membentang dari Surabaya hingga Gempol sepanjang 43 Km
Dan telah terhubung dengan ruas tol lainnya yang dibangun Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 di wilayah Jawa Timur
Diantaranya Jalan Tol Gempol-Pasuruan (35 Km), Tol Pandaan-Malang (38,4 Km), dan Tol Pasuruan-Probolinggo (31 Km).
Pembangunan Tol Surabaya-Gempol telah memberikan manfaat bagi wilayah di sekitar
Dan menjadi kunci konektivitas pada ruas Tol Trans Jawa di wilayah Jawa Timur.
Adanya bencana lumpur panas Lapindo pada tahun 2006, panjang Tol Surabaya-Gempol dipangkas sekitar 6 Km
Tepatnya pada ruas Porong-Gempol karena terendam lumpur.
Pemerintah memutuskan untuk menutup ruas tersebut dan bergeser sekitar 3 Km ke arah barat, sehingga panjangnya menjadi 37 Km.
Turut mendampingi Menteri Basuki dalam pertemuan tersebut, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit.(AF)