Aparat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara mengungkap penyalahgunaan narkotika yang menjerat artis musisi Fariz RM dan mengamankan sejumlah barang bukti 1 gram sabu, 9 butir Alpazolam, dan 2 butir dumolid.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, musikus Fariz Roestam Moenaf (RM) (59 tahun) ditangkap pada Minggu (26/8/2018) dini hari, berawal dari laporan masyarakat.
Kemudian, kata Kabid Humas, polisi berhasil mendapat ciri-ciri pelaku dan menangkap seorang wanita berinisial DN (37 tahun) selaku pengedar narkoba di Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018).
Usai DN ditangkap, polisi melakukan penyelidikan mendalam, dan kemudian berhasil menangkap seorang pengedar narkoba berinisial A, di hari yang sama. Ketika itu ditangkap di ruang tamu rumahnya di wilayah Koja. Kami di sana lakukan penggeledahan dan mendapati barang bukti di lokasi, yakni enam amplop cokelat kecil berisi sabu. Lalu kami mengembangkannya, yang akhirnya petugas mendapati ciri-ciri pelaku, yakni pelaku A. Untuk A, dia adalah bandarnya,” papar Kabid Humas.
Kabid Humas menerangkan, dari kediaman A di wilayah Koja, ditemukan barang bukti alat isap (bong) bekas pakai, dan satu amplop cokelat kecil berisi sabu. Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara kemudian melakukan pengembangan, dan melalui keterangan A, disebut seorang musikus ternama berinisial FRM, akan membeli barang haram miliknya.
“Akhirnya kami ke kediaman FRM yang ketika itu petugas menemukan FRM baru saja pulang menggunakan sepeda motor. Anggota kala itu langsung menangkap FRM. Kala anggota yang berada di lokasi menggeledah, ditemukan ada dua amplop cokelat kecil berisikan sabu. Saku celana depan ada 0,5 gram sabu, sementara di saku celana belakangnya ada 0,4 gram,” beber Kabid Humas.
Kepada petugas, Fariz RM mengaku mengonsumsi sabu hanya untuk kepentingan pribadinya.
Kabid Humas menuturkan, Fariz RM mengonsumsi sabu untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Yang seperti ini sangat salah dan keliru. Sabu bukan untuk menjaga daya tahan tubuh. Malah bisa menggunakan alternarif lain seperti minum vitamin atau berolahraga. Yang seperti ini tak patut dicontoh masyarakat. Jadi semua masyarakat tolong pahami, sabu itu tak untuk menjaga daya tahan tubuh,” tegas Kabid Humas.
Kabid Humas mengatakan, Fariz RM mengonsumsi sabu karena umurnya sudah tua dan banyak job.
“Ya pengakuannya FRM karena sudah tua, dan daya tahan tubuhnya menurun. Belum lagi ada banyak job. Sehingga, FRM pun pilih konsumsi sabu yang menurut dia bisa menjaga daya tahan tubuh, padahal salah besar. Sayang kan, cuma karena narkoba, FRM kembali ketemu bui. Ini pembelajaran,” ucapnya.
Sambil menundukkan kepala dan bicara terbata-bata, Fariz RM mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
“Apa yang saya perbuat semua itu salah. Saya memohon untuk jangan meniru apa yang saya sudah perbuat. Saya meminta maaf, dan saya akui kesalahan saya,” kata Fariz RM. ( lisin/ls).