COCKTAIL PARTY DI KRI BANDA ACEH 593 MERIAHKAN LIMA 2019

Jakarta, 31 Maret 2019 —— Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh 593 yang sandar di Dermaga Jetty Cruise, Langkawi, Malaysia menjadi tempat penyelenggaraan coctail party dalam rangka Langkawi International and Maritime Aerospace Exibition 2019, Sabtu (30/3).


Kegiatan yang diselenggarakan di atas geladak kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ini, mengakhirii rangkaian kegiatan oleh KRI Banda Aceh 593 selama berada di Langkawi Malaysia.

Advertisements


Komandan KRI Banda Aceh 593 Letkol Laut (P) Ali Setiandy, M.Tr (Hanla), M.Tr (Han) pada kesempatan tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada Pihak penyelenggara kegiatan LIMA 2019 dan pemerintah Malaysia khususnya Tentera Laut Diraja Malaysia yang telah memberikan sambutan maupun pelayanan terhadap delegasi maupun Satgas dari Indonesia dalam hal ini KRI Banda Aceh 593 selama berada di Langkawi, Malaysia. Selanjutnya kepada seluruh pejabat yang hadir dan peserta disampaikan rasa bangga dan penghargaan yang luar biasa terhadap penyelenggaraan kegiatan LIMA 2019 yang berjalan dengan lancar.


“Dengan terselenggaranya kegiatan LIMA 2019 ini, kami berharap hubungan bilateral dengan negara penyelenggara menjadi lebih erat, dan juga sekaligus hubungan multilateral dengan negara-negara peserta lainnya yang hadir pada kegiatan ini” tegas Komandan KRI Banda Aceh 593 yang didaulat menjadi Dan Satgas LIMA 2019.

Baca Juga   Maksimalkan Sinergi Polisi dengan Warga Polsek Tenggarong Seberang Bagikan Takjil


Pada kesempatan tersebut, para prajurit KRI Banda Aceh 593 menampilkan sajian hiburan kesenian mulai dari Tari Saman, Tari Tarik Pukat dan Tarian Gabah-gabah serta goyang Gemmu Famire yang dipadukan dengan Band Prajurit KRI Banda Aceh 593.
Para awak KRI tampil prima tanpa sedikitpun melakukan kesalahan saat tampil di hadapan para undangan yang memadati geladak kapal bahkan di dermaga penuh pengunjung yang juga ikut menyaksikan pertunjukan kesenian tersebut.
Para delegasi dari 16 negara tersebut dibuat terpana dengan performance prajurit tersebut, tidak sedikit para delegasi menduga bahwa semua kesenian tersebut di tampilkan oleh penari profesional bukan oleh awak KRI, setelah dijelaskan oleh Komandan KRI Banda Aceh 593, barulah mereka mengerti sekaligus kagum.


Inilah sisi kelebihan prajurit TNI Angkatan Laut, di samping mampu menjalankan tugas sebagai seorang prajurit matra laut, mereka mampu menyuguhkan kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia, sehingga di setiap kota yang di singgahi dapat dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan budaya Indonesia. (Dispen Kolinlamil)