Jakarta, 6 April 2018–Dalam catatan sejarah Indonesia Kawasan Dabo Singkep memiliki peran strategis pada masa pemberantasan PRRI dan saat menghadapi konfrontasi dengan Malaysia merupakan pangkalan aju bagi sejumlah KRI yang akan melakukan patroli di perairan Selat Singapura maupun sekitarnya yang saat itu kehadiran TNI AL dikawasan tersebut dalam bentuk Sional (Stasion Angkatan Laut). Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis saat ini dan dimasa mendatang, Koarmabar memerlukan daerah latihan yang memadai sebagai lahan penggemblengan prajurit guna menyiapkan dan membina prajurit profesional yang memahami dan menguasai pendaratan operasi Amphibi.
Daerah latihan di Pantai Todak Desa Batu Berdaun Kecamatan Lingga Kabupaten Dabo Sinkep tersebut yang semula memiliki luas 180 km persegi (180.000 HA), saat ini tersisa hanya tinggal 312 HA karena telah dihuni oleh sejumlah penduduk dan bahkan Pemda setempat dalam RUTR Pemda menyatakan bahwa kawasan tersebut merupakan Kawasan Ekonomi dan Pariwisata. Disisi lain TNI/ TNI AL memerlukan daerah latihan yang memadai untuk menggembleng dan mengasah naluri tempur prajurit yang berada di garda terdepan dalam mempertahankan integritas NKRI maupun kepentingan Nasional Indonesia. Disinilah diperlukan kearifan seluruh komponen bangsa untuk turut berperan serta meningkatkan Ketahanan Nasional melalui pembangunan kekuatan sistem pertahanan negara.
Menyikapi pentingnya daerah latihan pendaratan amphibi bagi Koarmabar, maka Pangarmabar, Laksda TNI Yudo Margono, S.E., MM memerintahkan Dansatkorarmabar, Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. beserta 4 perwira dari Satkorarmabar, Satfibarmabar, Pasmar 2 dan Kopaska Koarmabar untuk survey daerah latihan pendaratan amphibi di Pantai Batu Berdaun Dabo Singkep. Hal tersebut untuk mendapatkan sejumlah data sesuai bidang dan keahlian masing masing perwira yang akan dijadikan referensi dalam penyelenggaraan latihan. Dari hasil survei, mendapatkan beberapa data diantaranya berhasil menentukan beach center utk lorong pendaratan, analisa profile pantai yang terdiri dari skala perbandingan gradien pantai, pembuatan peta cartographi utk mendukung pembuatan skema Daerah Serbuan Amphibi (DSA) serta ruang manouver Pasrat untuk merebut sasaran pasrat serta ruang manouver Ranratfib. Selain itu data yang diperoleh juga berkaitan daya dukung wilayah yang dapat diberdayakan untuk mendukung operasi militer seperti Fasilitas Bandara, Pelabuhan, Rumah Sakit serta instansi Pemerintah lainnya baik sipil, TNI dan Polri.
Seluruh rangkaian survey yang dilaksanakan secara marathon berjalan lancar dan sukses berkat dukungan dari Lanal Dabo Singkep dan aparat Pemda setempat yang turut hadir saat pelaksanaan survey dan elemen pimpinan Pemda Kabupaten Dabo Singkep (Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD serta Kapolres) yang berdiskusi langsung dengan Team Survey sesaat setelah Tim Survey tiba di Dabo Singkep.
Kegiatan Survei daerah latihan tersebut merupakan tahap pendahuluan untuk mendukung rencana penyelenggaraan latihan pendaratan amphibi yang akan melibatkan sejumlah KRI jajaran Koarmabar dan kekuatan marinir yang direncanakan dan dipimpin oleh Pangarmabar dalam waktu dekat.( Lsn)