Alumni dan Dosen IPB University Luncurkan Buku Putih Agromaritim di Reuni Akbar

Visi Agromaritim Menuju Indonesia Emas 2045: Kontribusi Alumni dan Dosen IPB University dalam Buku Putih

SIDIKPOST | Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi saksi peluncuran Buku Putih oleh alumni dan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University. Acara berlangsung pada penutupan Reuni Akbar, di mana buku tersebut akan diserahkan kepada calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres).

Advertisements

Ketua DPP Himpunan Alumni IPB Walneg S. Jas menjelaskan bahwa Buku Putih ini merupakan hasil kerja 16 tim pengarah, yang terdiri dari profesor, pakar, dan praktisi alumni IPB di berbagai bidang agromaritim.

Tema utama buku ini adalah menjadikan kedaulatan agromaritim sebagai pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.

Walneg menyoroti pentingnya pengembangan bidang agromaritim agar Indonesia Emas dapat terwujud mengingat pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, sementara sumber daya alam semakin terbatas.

Buku Putih ini mencakup sembilan portofolio utama, seperti pendidikan, pertanian, kelautan dan perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan, perdagangan, perindustrian, koperasi dan UKM, pembangunan pedesaan, serta perencanaan nasional. Walneg menegaskan bahwa buku ini berisi analisis, masalah, solusi, dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Baca Juga   Alumni Akabri 95 (Bimacakti) Kunjungi Akademi Militer Magelang

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menambahkan bahwa Buku Putih akan diserahkan kepada calon presiden/calon wakil presiden (capres/cawapres) untuk menjadi sumber pemikiran bagi masing-masing kontestan Pemilihan Presiden 2024.

Buku ini mengkristalisasi pemikiran dari alumni dan dosen IPB, dengan fokus utama pada agromaritim sebagai landasan pembangunan masa depan.

Prof. Arif berharap agar pemerintah tidak hanya memaknai hilirisasi pada sektor nikel, melainkan juga memberikan perhatian yang cukup pada sektor agromaritim.

“Nikel oke, tapi bukan segala galanya. Jangan hilirisasi dimaknai hanya nikelisasi. Hilirisasi itu harus semua sektor, khususnya sektor agromaritim yang harus didorong,” ungkapnya.

( VIKA )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *