Kapolda Metro Sebut Maraknya Tawuran Remaja Berawal dari Saling Tantang di Medsos

SIDIKPOST | Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengaku prihatin maraknya aksi tawuran antar kelompok remaja di sejumlah wilayah hukumnya. Terlebih, bentrokan tersebut kerap memakan korban jiwa.

Menurut Fadil, aksi tawuran tersebut kerap berawal dari saling meledek di media sosial hingga akhirnya mereka saling menantang. Selanjutnya, kedua kelompok itu bertemu di suatu tempat untuk melakukan tawuran.

Advertisements

“Saling ledek-ledekan di media sosial, saling menantang untuk tawuran antara kelompok dengan kelompok lain,” ujar Fadil Imran saat dikonfirmasi, Rabu (30/11/2022).

“Mereka itu rata-rata 16 tahun. Nanti datang di suatu tempat, bertemu, terjadi tawuran. Kan, sayang nyawa melayang gara-gara itu,” sambungnya.

Umumnya, lanjut Fadil, para remaja ini memiliki kelompok pertemanan di sekitar tempat tinggal. Jumlahnya tidak banyak, hanya berkisar 10-15 orang. Mereka membentuk kelompok dan kemudian menantang kelompok remaja yang lain.

Fadil juga mengungkapkan, para remaja tersebut mencari lawan hanya untuk membuktikan mereka kelompok yang ditakuti dan dianggap lebih superior dari kelompok lainnya.

Baca Juga   Panglima TNI Menambah Alat Berat Untuk Perkuat BNPB Dalam Penanganan Erupsi Semeru

“Seperti mencari lawan sepak bola. Kalau dulu diajak main bola, sekarang diajak tawuran. Umumnya kalangan remaja kurang paham dan tidak takut dari bahaya risiko dari perbuatan yang dilakukannya. Mereka tidak takut luka sampai meninggal dunia,” terangnya.

Untuk mencegah terjadinya tawuran antar kelompok ini, Fadil menyebut perlu dukungan semua pihak. Salah satunya orang tua yang diharapkan dapat lebih mengawasi anak-anaknya.

“Kuncinya adalah pengawasan dan bimbingan orang tua. Ketahanan keluarga. Penggunaan smartphone tetap harus dikontrol,” tukasnya.

( AWY E )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *