SIDIKPOST | Kendari- Tekad mewujudkan cita-cita dirinya dan sekaligus mendiang ng bapaknya, sebelum berangkat mengikuti seleksi tingkat Panitia Daerah (Panda) 2021 di Makassar, Rizqan Ardha Nurwandy (19) mengungkapkan nadarnya jika lulus menjadi Taruna Akmil akan datang ke makam sang ayah (almarhum AKBP Andy Nurwandy) dengan menggunakan baju Taruna.
Hal ini dikatakan Rizqan Ardha Nurwandy, Calon Taruna Akmil dari Sub Panda Kendari sebelum berangkat ke Rindam XIV/Hsn di Bandara Halu Oleo, Kendari, Sultra, Minggu (20/6/2021)
Untuk diketahui, Rizqan bersama 17 orang pemuda Sultra lainnya diberangkatkan ke Rindam XIV/Hsn setelah dinyatakan lulus mengikuti seleski Catar Akmil Sub Panda Kendari yang dilaksanakan sejak 7 s.d 15 Juni 2021.
“Ini untuk kedua kalinya saya mengikuti seleksi Catar Akmil. Tahun lalu, gagal di tingkat pusat Magelang karena alokasi hanya 1 orang,”ujar Rizqan membuka pembicaraan.
“Waktu itu, dari 14 orang yang berangkat dari Sultra ke tingkat Panda Makassar hanya berangkat seleksi tingkat Pusat di Magelang hanya 2 orang, salah satunya saya,”imbuhnya.
Berangkat dari kegagalannya di tahun lalu, Rizqan sampaikan bahwa untuk seleksi tahun ini disiapkan secara maksimal.
“Saya akui, tahun lalu kurang persiapan, baik dari segi jasmani, kesehatan, psikotest maupun akademik dan untuk seleksi kali ini saya persiapkan semaksimal mungkin,”ujarnya penuh keyakinan.
Anak dari Alm AKBP Andy Nurwandy ini katakan bahwa kali ini mungkin kesempatan terbaik dan harapannya bisa lanjut hingga seleksi di Magelang dan tentunya bisa lolos mengikuti pendidikan di Akmil.
“Selain cita-cita Saya untuk mengabdikan diri ke negara dan ingin mengangkat derajat keluarga, juga ingin mewujudkan wasiat almarhum Papah yaitu menjadi Perwira TNI AD,”ujar Rizqan lirih.
Almarhum AKBP Andy Nurwandy merupakan lulusan Akpol tahun 1996 yang jabatan terakhirnya Oras Bid Yanmas Baintelkam Polri dan meninggal dunia saat mengalami kecelakaan saat mendaki tebing di Gunung Parang Purwakarta bersama adiknya (Sabtu (14/12/2019).
Tragisnya saat itu, Rizqan menyaksikan langsung saat almarhum terjatuh dari ketinggian 50 meter hingga proses evakuasi ke Rumah Sakit.
“Waktu ziarah ke makam almarhum di Purwakarta, saya berjanji akan datang kembali ke sana dengan menggunakan baju Taruna Akmil,”tambah dia.
Sementara itu, Wa Ode Wydia Cecilia Djarudju, S.E.(43), Ibunda Risqan ungkapkan bahwa keinginan menjadi Taruna Akmil memang tidak saja keinginan dari anaknya semata, namun juga keinginan dari mendiang suaminya.
“Waktu sebelum meninggal, almarhum sangat ingin Rizqan masuk Akmil. Sehingga dari kecil, memang Rizqan dipersiapkan untuk itu, termasuk saat almarhum latihan mendaki di Gunung Parang pun awalnya ingin melatih anaknya,”kenang ibu dari 2 anak itu, Kendari, Rabu (23/6/2021).
Cecilia yang juga alumni Paskibra Nasional tahun 1994 dari Sultra akui bahwa sepeninggal almarhum banyak hal yang harus dibenahi termasuk tentunya juga mempersiapkan Rizqan mengikuti seleksi.
“Sebagaimana anak Polisi, Rizqan pun mengalami pindah sekolah. Beruntungnya, selain lahir dan besar di Kendari, keluarga kami pun berada di Kendari dan Buton,” kata anak dari Almarhum La Ode Sirajuddin Djarudju.
Prof Drs. H. La Ode Sirajuddin Djarudju merupakan salah satu pendiri dan Guru Besar Universitas Halu Oleo (UHO) yang namanya di jadikan sebagai salah satu aula di perguruan tinggi negeri terkemuka di Sultra.
Hingga saat ini, lanjutnya, karena single parent saya masih bulak-balik ke Jakarta untuk menyelesaikan hak almarhum diantaranya ke ASABRI.
“Itu semua saya ikhlas untuk masa depan keluarga dan semoga berkah serta Allah SWT dapat meridhoi sehingga Rizqan bisa memenuhi cita-citanya, termasuk juga wasiat almarhum yaitu menjadi Taruna Akmil,”katanya terbata-bata.
“Almarhum memang hanya ingin Rizqan jadi Tentara, sehingga selama 3 tahun terakhir ini mempersiapkan daftar Akmil dan tidak daftar kuliah,”pungkas dia. (Red).