Kisruh Pembelian Tiket PSSI : Badan Pengelola Bellezza Sesalkan Sikap PT. GSM

Jakarta – Kisruh ribuan suporter yang gagal membeli tiket secara offline laga Timnas Garuda U-19 Vs Jepang beberapa waktu lalu di The Bellezza Permata Hijau berbuntut panjang. Pasalnya PT Garuda Sport Marketing (GSM) selaku penyedia jasa tiket yang ditunjuk pihak PSSI tidak koperatif.

Advertisements

” Pada Sabtu 27 Oktober kemaren ada ribuan suporter sepak bola memadati halaman The Bellezza Permata Hijau hal itu lantaran pihak PT. GSM selaku penyedia jasa penjualan tiket PSSI tidak memberikan klarifikasi bahwa tiket pertandingan Indonesia VS Jepang hari itu tidak ada penjualan secara offline,” jelas Building Manager The Bellezza Permata Hijau Hendy Hidayat, lewat pesan singkatnya, (3/11).

Hendy menjelaskan bahwa pihaknya selaku pengelola gedung hanya sebatas mengetahui pihak PT. GSM melakukan kegiatan penjualan tiket secara Online. Sementara keberadaan PT. GSM di The Bellezza Permata Hijau belum legitimate.

” Kita ada SOP bagi para pihak ke tiga yang melakukan aktivitas di Bellezza sementara PT. GSM hanya membuat kesepakatan dengan pemilik unit tanpa sepengetahuan BM Bellezza,” tandasnya.

Hendy menambahkan sesuai Standard Prosedur Operasional (SOP) dari BM The Bellezza, banyak persyaratan yang belum dipenuhi pihak PT. GSM.

Baca Juga   Cari Penembak Handal, Lanal Lhokseumawe Buka Open Tournamnet Menembak Piala Danlanal

” Hubungan kami dengan PT. GSM itu hanya sebatas pengelola gedung dan penyewa unit sesuai surat yang dilayangkan PT. GSM pertanggal 14 September 2018, seharusnya surat ini belum bisa dijadikan patokan untuk mereka melakukan kegiatan di sini, masih banyak prasyarat yang harus dipenuhi apalagi kegiatan mereka melibatkan massa,” imbuhnya.

Hendy menyesalkan sikap PT.GSM karena terkesan tidak koperatif bahkan ijin keramaian yang diminta pihaknya ternyata belum dilayangkan PT. GSM ke Pihak Kepolisian.

” Tidak adanya konfirmasi atas pembatalan pembelian tiket secara offline oleh pihak PT GSM menimbulkan sedikit kegaduhan sebab ada ribuan suporter sepak bola yang memadati area The Bellezza. Akhirnya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihak pengelola menghubungi aparat kepolisian. Kami sangat menyesalkan sikap PT GSM yang ternyata juga belum melayangkan pemberitahuan ke Kepolisian terkait ijin keramaian. Kami tentunya dirugikan secara moril dan materil,” paparnya.

Hendy menjelaskan pada saat kejadian tidak ada satupun perwakilan dari PT. GSM memberikan klarifikasi di hadapan ribuan suporter yang telah dikecewakan, walaupun menurut keterangan bahwa Penanggung Jawab Penjualan Tiket dari PT.GSM ( Alif Sapto ) pada saat itu hadir di sekitar lokasi.

Baca Juga   JABATAN DANYONMARHANLAN III JAKARTA DI SERAH TERIMAKAN

” Tidak adanya perwakilan dari PT. GSM saat itu membuat para suporter yang kecewa tidak terkendali bahkan mereka menyalahkan kami pengelola gedung untung aparat kepolisian dan kami bisa menjelaskan dengan jernih duduk persoalannya,” tandasnya.

Selepas kejadian, tambah Hendy, BM The Bellezza banyak mendapatkan protes dari pihak penghuni, pemilik dan pedagang, Ironisnya baik pihak PT. GSM dan PSSI sampai hari ini belum ada itikad baik.

” Saya menyesalkan sikap PT. GSM maupun PSSI yang sampai hari ini belum melayangkan permintaan maaf baik kepada warga The Bellezza, para suporter yang dikecewakan ataupun Pengelola Gedung The Bellezza Permata Hijau, selepas kejadian ini banyak penghuni protes dan mengingatkan BM untuk tidak menerima aktivitas yang melibatkan orang banyak,” keluh Hendy

Hendy menutup dalam peristiwa itu pihak BM Bellezza berterimakasih kepada para penegak hukum.

” Saya selaku BM The Bellezza mengucapakan terimakasih dan apresiasi kepada tim Polsek Kebayoran Lama, Polres Jakarta Selatan dan Satpol PP yang membantu menjaga kondusifitas dan membubarkan massa dengan tenang tanpa keributan,” tutup Hendy .

Dihubungi terpisah, Herman salah satu penghuni The Bellezza Permata Hijau membenarkan bahwa dirinya merasa terganggu dengan kejadian tersebut .

Baca Juga   Binmas Tomang Aiptu Ismail " Fungsi Security/keamanan adalah Pencegah Tindak Kejahatan"

” Saat kejadian itu saya baru pulang dari bandara , saya kaget melihat ribuan orang berkerumun di halaman hingga parkiran serta jalur lambat depan Bellezza waktu itu sebagai penghuni situ saya spontan menghubungi pihak Building Management untuk mengetahui ada persoalan apa,” tegas Herman.

Herman mengaku dirinya sedikit syok dengan kejadian tersebut namun setelah pihak Building Management menjelaskan dirinya merasa tenang.

” Di mobil saya dan sopir sempet panik dan syok saya fikir ada kerusuhan apalagi ini tahun politik tapi setelah mendapat penjelasan dari pihak BM The Bellezza saya lega,” akunya.

Herman sendiri mengapresiasi tindakan aparat keamanan dan BM The Bellezza Permata Hijau yang dinilai bijaksana menyikapi para suporter yang dikecewakan oleh PT. GSM / PSSI. ( Lisin/ls).