SIDIKPOST| (Seskoau-Bandung). Di era revolusi industri 4.0, bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan kehidupan sejajar dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri melalui pemberdayaan seluruh potensi nasional dengan cara peningkatan kemampuan industri pertahanan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat didalamnya.
Untuk itu dalam Seminar Akhir Pendidikan (SAP) Pasis Seskoau Angkatan Ke-57 fokus membahas pembangunan SDM yang unggul, kreatif, dan inovatif secara virtual dari Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang, Selasa (27/10/2020) yang dibuka secara resmi Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr (Han)., yang turut dihadiri Wadan Seskoau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han)., para pejabat, dosen, dan patun Seskoau.
Menurut Danseskoau, fokus pembangunan SDM Indonesia secara umum dan khususnya menargetkan prajurit TNI Angkatan Udara yang unggul, kreatif, dan inovatif sejalan dengan program pembangunan Indonesia Maju dalam pengembangan teknologi berbasis pengetahuan serta teknologi revolusi industri 4.0.
Tema seminar kali ini “Membangun Sumber Daya Manusia yang Unggul, Kreatif, dan Inovatif Guna Mewujudkan TNI AU Kuat dan Menuju Indonesia Maju Dalam Rangka Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0”, dipilih karena bangsa Indonesia harus mampu sejajar dengan bangsa lain yang telah maju, terutama pemenuhan kualitas prajurit TNI Angkatan Udara sebagai bagian pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara untuk mewujudkan Angkatan Udara yang kuat. Oleh karena itu, lanjutnya, skala prioritas nasional adalah upaya meningkatkan kemampuan SDM agar memiliki keunggulan, kreatifitas, dan inovasi dalam mengimplementasikan industri 4.0.
Seminar yang diadakan secara daring dan menerapkan protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru ini mengundang Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.D.S., sebagai keynote speaker, narasumber yang terdiri dari Kapusinfostrahan Bainstrahan Kemhan Marsma TNI Penny Radjendra, S.T., M.Sc., Professor of International Security and Intelligence Studies, Director of the ANU Southeast Asia Institute Professor John Blaxland, Guru Besar dalam Bidang Kebijakan Publik, Fisipol – UGM Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si., Peneliti Pada Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Riefqi Muna, Ph.D., dan moderator Dinna Prapta Raharja, Ph.D., selaku pendiri Synergy Policies.
Sebagai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan, Danseskoau mengajak seluru Pasis untuk aktif ambil bagian dalam seminar dengan serius dan fokus mengikutinya agar nanti ide, gagasan dapat dijadikan sebuah naskah seminar yang bernilai strategis, komprehensif, dan aplikatif sebagai bahan masukan bagi kebijakan pimpinan. (Pen Seskoau).