SIDIKPOST| Keterbatasan ruang belajar tidak menghalangi anak-anak tentara di Komplek Korem 143/HO belajar secara online .
Hal ini diungkapkan oleh Kapenrem 143/HO Mayor Arm Sumarsono selepas mendampingi Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan meninjau proses belajar anak-anak di Asrama Korem, Kendari, Jumat (24/6/2020)
Diterangkan Kapenrem, pandemi COVID-19 tidak saja memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat namun juga memaksa anak harus belajar secara online di rumah mereka masing-masing.
“Seperti anak-anak di sini, ketika bapaknya mulai masuk kembali dinas
Anak-anak asrama tentara juga belajar di rumah bersama ibunya atau saudaranya belajar secara online,”ujar Sumarsono
Seperti Ibu Ika Trisna (30), kata Sumarsono, istri Serda Abdul Hakim ini membantu anaknya belajar ditengah ruang dirumah dinasnya yang sangat sempit.
“Selain ketergantungan terhadap sinyal internet dan lampu penerangan
Anak-anak belajar di ruangan yang sempit dan menggunakan meja kecil.
Ini tentu tidak senyaman ketika mereka belajar di sekolah atau pun anak-anak lainnya yang memiliki rumah layak,”ujar Sumarsono miris.
Baca Juga
Korem Kendari, Satuan Pertama di Kunjungi Ny. Arinta Andi Sumangerukka
Ketat dan Selektif, Sidang Parade Sub Panda Kendari Siapkan Catar Akmil Berkualitas
“Dapat dibayangkan ruangan dengan ukuran sekitar 3 meter x 2 meter ruangan dibagi untuk kursi tamu tanpa meja, dan barang rumah,”imbuh dia.
Dikatakannya kemudian, keterbatasan ruang di rumah memaksa Serda Abdul Hakim dan anaknya tidur di ruang televisi yang sekaligus sebagai ruang makan.
“Danrem pun turut sedih dan akan mengupayakan supaya anak-anak mereka, termasuk para prajurit disini
untuk mendapatkan rumah yang layak atau ada ruang yang cukup untuk tumbuh kembang anak,” urai Sumarsono.
“Apalagi beliau melihat secara langsung anak-anak belajar penuh semangat meski segalanya serba terbatas,”tandasnya.
Seperti yang diungkapkan Kapenrem, Serda Abdul Hakim pun menyatakan bahwa mereka tidak putus semangat untuk menyiapkan agar anaknya bisa pintar dan maju.
“Kita harus menjadi guru dan pengawas didalam rumah dan juga kita harus menyiapkan segala fasilitas yang dipakai anak – anak untuk sistem online ini, seperti handphone dan kuotanya,” ujarnya.
“Semua harus kita lakukan untuk masa depan mereka
berbagai kendala memang kita alami, tapi kita harus bisa memahami dikaitkan dengan kondisi ditengah pandemi saat ini
Baca Terus
Pertama Kali, Korem Kendari Tatap Muka Virtual Dengan Ortu Catar dan Kadispora Sultra
semoga (Pandemi COVID 19) ini segera berlalu dan anak – anak bisa sekolah seperti biasanya lagi,” imbuh Hakim.
Terkait kondisi rumahnya, Hakim mengatakan bahwa tidak bisa dipungkiri merasakan sedih dan berat.
“Namun keterbatasan ini dapat dipahami kita bersama selaku prajurit
Semoga kedepan asrama di sini dapat direhab seperti disatuan lainnya,”ujar Hakim penuh harap
“Kalau dibilang berat ya berat apalagi dikaitkan dengan keterbatasan yang kita hadapi di dalam asrama ini
Kondisi perumahan yang sangat sederhana dengan ukuran 3 X 10 meter ini kita harus bisa menyiapkan ruang belajar yang nyaman bagi anak – anak kami,” lanjutnya.
Untuk diketahui rumah yang telah ditinggalinya selama tiga tahun bersama istri dan dua anaknya (Muh. Iksan dan Muh Aksan) ini dibagi menjadi 4 ruangan yaitu kamar tidur, ruang dapur, kamar mandi dan ruang tamu
“Selain ruangan disini juga mengalami kesulitan air dan kondisi bangunannyapun sudah lama,”tambah Hakim penuh rasa sedih.
Pun dengan Ika, dirinya juga merasa sedih terhadap kondisi anak-anaknya saat ini
Dan dirinya pun berharap agar rumah mereka dapat dibedah dan memiliki ruang yang cukup bagi tumbuh kembang anaknya.
“Ya seperti inilah Pak, kendala yang kami hadapi.Tapi sebagai orang tua kami harus memberikan yang terbaik untuk anak – anak kami
Lagi Pertama Kali, Korem Kendari Tatap Muka Virtual Dengan Ortu Catar dan Kadispora Sultra
Semoga ini bisa menjadi perhatian untuk kami Pak,” ungkap Sarjana Ekonomi ini.
Terpisah, Moh. Ikhsan (8) anak Serda Hakim yang sementara belajar online mengatakan ada beberapa kesulitan yang dia hadapi dengan cara belajar seperti ini.
“Saya harus banyak bertanya sama orang tua, soalnya semuanya harus melalui hp om
Karena masih banyak yang belum saya mengerti,” ungkap anak yang duduk di kelas IV SD Kartika ini.
“Makanya Bapak atau Ibu selalu menemani saat saya belajar
Karena tugas – tugas yang sudah selesai harus dikirim melalui grup sekolah Om,” ujar Ikhsan seraya tersenyum malu. (*).