SIDIKPOST| Sudah sepuluh hari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya telah di terapkan dan dua hari paska lebaran Idul fitri Danrem 083/Bdj kol Inf Zainuddin bergerak cepat dengan mengecek kampung tangguh yang berada di wilayah Kota Malang dan Kab. Malang, sekaligus melaksanakan asistensi. Dalam pelaksanaan asistensi di dua tempat tersebut Kol Zainuddin didampingi oleh Kasilog Letkol Inf Soegeng dan Kapenrem 083/Bdj Myr Inf Prasetya HK. Hal ini dilakukannya untuk melihat secara langsung pelaksanaan Kampung Tangguh dalam menghadapi PSBB 3 hari paska lebaran. Dengan melaksanakan asistensi tersebut diharapkan diperoleh masukan dan kendala selama pelaksanaan PSBB paska lebaran serta sebagai sarana evaluasi kampung tangguh itu sendiri, Kata Kol Zainuddin. Malang, 20/5/2020.
Saya tadi sempat menegur salah satu warga yang menjaga portal akses keluar masuk kampung karena mereka bertugas tidak menggunakan masker, padahal salah satu yang harus diterapkan dalam masa PSBB ini, setiap masyarakat keluar dari rumah wajib menggunakan masker, sekali lagi wajib, Kata Kolonel Zainuddin.
Kita harus memiliki kesadaran individu untuk menjalankan PSBB dengan baik, hal ini semata-mata untuk memutus penyebaran covid-19, Hal ini disampaikannya di posko kampung tangguh desa Sitirejo, kecamatan Wagir Kab. Malang. Selama kegiatan asistensi Danrem didampingi Dandim 0818/Kab. Malang Letkol Ferry Muzawwad, S.I.P. dan Kapolres Kab. Malang AKBP. Hendri Umar. Selain melaksanakan asistensi, Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin juga memberikan Sembako bantuan dari Kasih Untuk Arema dan MBLC, bantuan ini untuk mengisi lumbung pangan di kampung tangguh yang dikunjunginya. Ada 2 (dua) sasaran Kampung Tangguh yang dijadikan asistensi oleh Danrem antara lain, Posko Kampung Tangguh desa Sitirejo Kec. Wagir dan Kampung Tangguh Rw IV Kel. Tasikmadu Kec.Lowokwaru Kota Malang,
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Zainuddin menginginkan agar kampung tangguh bisa dijadikan role model seperti PSBD (Pembatasan sosial berskala desa/RW) oleh warganya dan harus ditaati bersama, ini semata-mata untuk memutus penyebaran pendemi covid-19, setiap warga kampung Tangguh harus mampu mengedukasi warganya secara mandiri untuk menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan, misalnya setiap warganya yang keluar masuk kampung harus bisa dikontrol dan menggunakan masker serta membiasakan cuci tangan. Selain itu, kampung tangguh memiliki kemampuan untuk mengelola secara mandiri sembako bantuan dari para donator sehingga distribusinya sembako dapat sampai ke warga yang benar-benar kesusahan akibat dampak pendemi Covid-19. Kita tidak tahu sampai kapan pendemi ini berakhir, oleh karena itu kampung tangguh diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan masyarakatnya. Dirinya juga berpesan kepada relawan agar menyampaikan ke seluruh warganya untuk menerapkan psysical distancing dengan selalu menjaga jarak dalam setiap kegiatan.