NEGLASARI – Polisi dan Basarnas masih melakukan pencarian korban tenggelam di bantaran sungai Cisadane bernama Diki Wahyudi (21) yang terjadi pada Kamis (7/11) petang di bantaran Kali Cisadane, Taman Ecopark, Jalan Jagal lama RT 001/001 Kelurahan Mekarsari, Neglasari, Kota Tangerang (TKP) dan hingga sampai hari ini belum di ketemukan.
Dilokasi pencarian, Kapolsek Neglasari Kompol R. Manurung, SH, didampingi Camat Neglasari H. Ubaidillah Anshar S. Sos, MSi serta Danru Basarnas Jakarta, Rizki mengatakan, tim gabungan dibantu masyarakat sampai saat ini terus berupaya keras mencari keberadaan jenazah korban dengan menyisir aliran sungai Cisadane dengan menggunakan perahu karet.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian korban tenggelam di Kali Cisadane. Bahwa pencarian ini perlu kerjasama semua pihak agar secepatnya korban Diki Wahyudi, segera ditemukan. Saya selaku Kapolsek Neglasari mengucapkan bela sungkawa kepada orang tua korban,” ungkapnya, Jum’at (8/11/19)
“Saya juga mohon do’a dari orang tua korban agar jenazah Diki Wahyudi segera ditemukan. Mari kita iringi usaha kita ini untuk mencari keberadaan korban agar segera ketemu dengan disertai do’a kepada Tuhan YME, agar usaha kita ini mendapat kemudahan,” tambahnya.
Detik-detik Tenggelamnya Korban
Lebih jauh, Orang nomor satu di jajaran Polsek Neglasari ini menjelaskan, kejadian naas yang menimpa korban tersebut berawal ketika korban bersama dengan para saksi masing-masing inisial AP, RW, AG, sedang nongkrong di seputaran TKP sembari mendengarkan musik.
Kemudian, kata Kapolsek, AP dan RW berenang di kali yang berlokasi di TKP dengan cara melompat melalui jembatan yang berada diatas TKP. Tidak lama kemudian, saat AP dan RW menepi tiba-tiba korban menyusul terjun ke kali dengan cara yang sama.
Menurut Kapolsek, sesaat setelah melompat korban langsung meminta pertolongan. AP dan RW yang melihat kejadian ini langsung berusaha menolong, kemudian disusul oleh AG yang juga berusaha menolong korban.
“Korban sempat tertolong oleh AP dengan cara dipegang dari dalam air dan RW, namun karena kehabisan napas disebabkan menopang korban dari dalam air, akhirnya korban terlepas dari pegangan AP dan RW sehingga korban menghilang dan belum diketemukan hingga saat ini,” tandasnya.