SIDIKPOST| Banyuwangi adalah destinasi pariwisata tidak bisa dipisahkan dari budaya kearifan lokal, seperti halnya berwisata tentu juga mencicipi kuliner setempat, maka dari itu di gelar Sosialisasi UMKM Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital saat ini.
Maka sudah saatnya pemerintah mendorong para UMKM mengikuti perubahan zaman yaitu berdagang sistem online papar Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya.
Senada itu menurut Suyanto Waspo Tondo, Asisten Bupati Bidang Perekonomian mewakili bupati yang berhalangan hadir, mengungkapkan Banyuwangi merasa bangga dapat mendukung program Pemerintah pusat dengan menyediakan Free WiFi setiap kelurahan guna memperlancar komunikasi dan pembangunan ekonomi digital yang baru trend masa kini.
Sementara Septriana Tangkary Direktur IKM Bidang Perekonomian & Maritim Kementerian Kominfo dalam sambutannya mengatakan Indonesia merupakan yang penduduknya pengguna internet terbesar di Asia Tenggara total populasi 262 juta jiwa, pengguna internet 132,7 juta jiwa atau 51 persen dari total populasi negara.
Oleh karenanya perekonomian sistem online unt para Pengusaha bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki porsi 80 % lebih total usaha, sangat mendesak dikembangkan.
Dan sepontan disambut tepuk tangan para peserta seminar di Pendopo Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Latar belakang inilah yang membuat Kementeriannya sangat mendukung pertumbuhan UMKM go online. Data Pertumbuhan Ekonomi Digital tahun 2018 di Indonesia terbesar juga di ASEAN :
Malaysia 16 %
Pilipina. 25 %
Indonesia 28 %
Singapore. 13 %
Thailand. 22 %
Vietnam. 25 %
Masih menurut Septriana UMKM di Banyuwangi berbasis kearifan lokal khususnya tentang batik, kerajinan tangan, kerajinan kayu dan makanan, wajib masuk pasar online, ia memastikan bisa bekerjasama dengan marketplace seperti Bukalapak, Toko Pedia,Blibli, Sopee, Gosend dll tanpa harus investasi ratusan juta seperti yang dibayangkan. Ini semua menjadi program bapak presiden Jokowi, yang nantinya ingin menjadi energi Asia bidang digital, pungkasnya.
Diskusi interaktif dengan masyarakat UMKM Banyuwangi digelar tanggal 27 Maret 2019 menghadirkan nara sumber dari LPER. Bank Mandiri dan Bukalapak yang saling melengkapi.
Francisca Sestri selaku Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) merasa gembira dimana para UMKM yg kebanyakan pelaku usahanya milenial yang kreatif. Mereka paham pasar mengalami perubahan cepat.
Maka dalam kondisi sekarang pemerintah telah berbuat sesuatu antara lain: penurunan pajak final dari 1 persen ke 0,5 persen bagi UMKM, bunga kredit rakyat ( KUR) dari 9 persen ke 7 persen, penyaluran kredit meningkat memjadi 140 trilyun pada tahun 2018 artinya meningkat 13,8 % dari tahun lalu.
Program akses modal online tanpa agunan istilah jaman now fintech, dan program mudah akses internet yang difasilitasi pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan menyediakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) disinergikan dengan Pemda-pemda agar UMKM go online makin diminati masyarakat.
Kerja keras pemerintah membuahkan hasil dengan makin menurunnya kemiskinan yaitu pada tahun 2015 angka kemiskinan 11,22 % dan menurun pada tahun 2018 menjadi 9,82 % dalam sejarah Indonesia dibawah dua digit.
Acara yang digagas tokoh belakang layar Eka Mardiyanti Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan LPER, bekerjasama dengan Lukas Christian pemilik Kopi Persahabatan sekaligus menandatangani MOU dengan Kopi Lego merek lokal Banyuwangi yang terbukti memiliki rasa khas kopi nusantara. (Sestri/Dea)