Pangarmabar Hadiri 6th Indian Ocean Naval Symposium (IONS) 2018 Di Teheran, Iran

Jakarta, 24 April 2018- Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Yudo Margono, S.E.,M.M. mewakili Kasal menghadiri kegiatan Indian Ocean Naval Symposium’s (IONS) Tahun 2018 yang dilaksanakan di Teheran, Iran. Simposium yang berlangsung selama 4 hari yaitu mulai tanggal 22 s.d 25 April 2018 tersebut, dibuka pada hari Senin 23 April 2018 dengan upacara pembukaan dipimpin oleh Commander I.R.I. Navy, Rear Admiral Hossein Khanzadi.

Kegiatan simposiun hari pertama tersebut diawali dengan sambutan pembukaan oleh Commander I.R.I. Navy yang dilanjutkan dengan peluncuran perangko IONS. Kegiatan dilanjutkan dengan laporan IONS Chairman 2016-2018 yang dijabat oleh Commander Of Bangladesh Navy dan serah terima IONS Chairman dari Commander Of Bangladesh Navy kepada Commander Of I.R.I. Navy selaku IONS Chairman 2018-2020.

Advertisements

Dihari pertama simposium, dibahas 2 topik hangat yaitu Security Vision Of Indian Ocean yang dipaparkan oleh 3 orang panelis dari Perancis, Australia dan India. Sementara topik kedua adalah Maritime Trade Vision Of Indian Ocean dengan pemapar dari 3 negara panelis yaitu Iran, Pakistan dan Afrika Selatan.

Baca Juga   Tak punya Penghasilan,Buruh ini Edarkan Narkoba Diciduk Polsek Kembangan

Seperti diketahui bersama bahwa The “Indian Ocean Naval Symposium” (IONS) adalah inisiatif sukarela yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama maritim diantara angkatan laut negara-negara pesisir Wilayah Samudra Hindia dengan menyediakan forum terbuka dan inklusif untuk pembahasan isu-isu maritim yang relevan secara regional. Dalam prosesnya, melalui kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan aliran informasi antar angkatan laut yang akan mengarah pada pemahaman umum dan kemungkinan solusi kooperatif kedepannya.

Hal tersebut berdasarkan pada kondisi Samudera Hindia yang merupakan suatu wilayah dengan aktivitas global yang intens dan termasuk salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia serta mengandung sumber daya yang melimpah. Keduanya telah dieksploitasi seperti halnya sumber energi potensial masa depan yang berada di dasar laut. Hal ini tentu meningkatkan potensi salah paham, sengketa, dan bahkan konflik antar negara dalam bersaing satu sama lain untuk memanfaatkan secara penuh wilayah Samudera Hindia.

Namun berkat kerjasama yang dinamis maka Samudera Hindia terus menjadi wilayah maritim yang stabil dan aman. Stabilitas ini tentunya berkat adanya hukum laut yaitu UNCLOS dan pelaksanaannya melalui perjanjian-perjanjian, organisasi, dan kesepakatan, sehingga telah menghasilkan kerangka dalam mengatur laut dan sumber dayanya.

Baca Juga   KOLINLAMIL FASILITASI PENYEMATAN BREVET KAPAL SELAM KEPADA PEJABAT NEGARA

Untuk mempertahankan kondisi stabil dan aman maka dibutuhkan banyak perjanjian, pedoman, dan turunan hukum nasional yang perlu untuk dirumuskan guna mengatasi meningkatnya kompleksitas keamanan maritim di masa depan. Sehingga forum seperti ini, akan terus menjadi platform untuk berdiskusi, berdialog dan saling pengertian dalam usaha bersama menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah kita bersama.

Ada 32 (23 anggota dan 9 pengamat) Angkatan Laut yang tergabung di IONS yang secara geografis yang dikelompokkan ke dalam empat sub-wilayah berikut yaitu pertama wilayah Asia Selatan terdiri dari Bangladesh, India, Maladewa, Pakistan, Seychelles, Sri Lanka, dan Inggris. Kedua Wilayah Asia Barat yaitu Iran, Oman, Arab Saudi, dan UEA. Ketiga wilayah Afrika Timur yaitu Prancis, Kenya, Mauritius, Mozambik, Afrika Selatan, dan Tanzania. Sedangkan keempat adalah wilayah Asia Tenggara dan Australia yaitu Australia, Indonesia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Timor Leste. Sedangkan yang menjadi negara pengamat diantaranya Cina, Jerman, Italia, Jepang, Malaysia, Madagaskar, Belanda, Rusia, dan Spanyol.( Lsn)