Jakarta, 30 Juli 2018 ——- Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. melaksanakan Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada di KRI Ardadedali-404 di Perairan Teluk Jakarta, Senin (30/7).
Sebelum masuk ke kapal selam yang baru saja datang ke tanah air ini, dari dermaga Kolinlamil para pejabat Negara menuju KRI Ardadedali 404 dengan menggunakan sea rider dengan pengawalan pasukan katak (Kopaska). Tiba di ruang Pusat Informasi Tempur (PIT), Kasal menyampaikan safety briefing kepada para pejabat yang akan menerima brevet hiu kencana tersebut.
Kali ini berbeda dari yang sebelumnya, Kasal terlebih dahulu menerima penyematan brevet dari Komandan Satuan Kapal Selam (Dan Satsel) Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, sebelum 10 pejabat Negara mendapatkan brevet hiu kencana.
Sejumlah pejabat negara yang mendapatkan brevet kehormatan hiu kencana diantaranya Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Ketua DPR RI H. Bambang Susetyo, Menteri PPN/Ketua Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri PAN/Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Ketua BPK RI Prof. Dr. Moermahadi Soerja D, CA., CPA, Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dan Anggota I BPK RI Dr. Agung Firman S, S.E., M.Si.
Sedangkan dari pejabat kotama TNI AL yang juga turut menerima brevet kehormatan hiu kencana tersebut Panglima Koarmada I Laksda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Panglima Koarmada II Laksda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. dan Panglima Koarmada III Laksda TNI ING Ariawan, S.E., M.M.
Dalam penyelaman itu para pejabat negara melaksanakan peran berlayar dan bertempur di kapal selam, serta menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi. Salah satunya mendeteksi posisi lawan dan kawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi.
Seusai melaksanakan pelayaran dan menyelam para pejabat negara yang ikut dalam pelayaran kapal selam KRI Ardadedali-404 itu diangkat sebagai warga kehormatan Hiu Kencana, yang ditandai dengan penyematan ‘Brevet Kehormatan Hiu Kencana’ di dada sebelah kanan oleh Kasal.
Kasal menjelaskan bahwa penambahan kekuatan kapal selam di TNI AL sudah merupakan kebutuhan, mengingat luasnya wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ kapal selam memiliki nilai yang sangat strategis dan sekaligus memberi efek deterens yang sangat kuat bagi negara kita dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah” terang Kasal.
Penyematan tersebut dilakukan dalam suatu upacara di bawah air di dalam lambung kapal selam yang berlayar di bawah permukaan laut.
Setelah kegiatan upacara penyematan berakhir rombongan kembali ke dermaga Kolinlamil.
KRI Ardadedali 404 yang dikomandani Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu.adalah kapal selam buatan Korea Selatan dengan tipe 209/1400 DSME yang dibuat pada tahun 2015 digalangan kapal Daewoo Ship Building Marine Engineering. Kapal dengan panjang maksimal 61,3 meter dan tinggi maksimal 11, 5 meter ini memiliki bobot 1442 ton.
KRI Ardadedali diawaki oleh sejumlah 9 Perwira, 16 Bintara dan 15 Tamtama.
Nama kapal diambil dari nama panah milik Arjuna yang dikenal sebagai sang Pandawa,Yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.Bentuk ujung dari senjata ini seperti burung dan memiliki jiwa,senjata ini ketika dilepaskan kearah musuh maka paruh burung itu dapat mematuk lawannya,bedasarkan cerita senjata ini tidak mau ditujukan kepada kerabat pandawa.( lisin)