SIDIKPOST | , Balikpapan — Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H., menerima kunjungan audiensi dari Paguyuban Ngapak Balikpapan (Pangaban), Selasa (22/7/2025). Komunitas yang menaungi warga perantau asal Purwokerto dan sekitarnya ini telah eksis lebih dari lima dekade di Balikpapan, dan kini memperkuat perannya sebagai jembatan harmoni budaya dan keamanan.
Audiensi yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan Kapolda Kaltim berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Kehadiran para anggota Pangaban disambut hangat, semakin istimewa dengan suguhan pertunjukan seni tradisional. Mulai dari Tari Raja, yang menceritakan kejayaan Kerajaan Nusakambangan di masa lampau, hingga Tari Ebek yang dibawakan dengan semangat oleh generasi muda, menjadi simbol hidupnya budaya leluhur di tanah perantauan.
Turut mendampingi Kapolda Kaltim, sejumlah pejabat utama Polda Kaltim seperti Karoops, Dirintelkam, dan Dirbinmas. Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim mengapresiasi peran aktif Pangaban dalam memelihara kerukunan sosial dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjalin kemitraan strategis bersama Polri.
“Kerukunan dan kepedulian sosial adalah kunci terciptanya keamanan. Sinergi antara komunitas dan aparat bukan hanya menjaga kamtibmas, tapi juga memperkuat identitas budaya sebagai perekat bangsa,” ungkap Irjen Pol Endar Priantoro.
Senada dengan itu, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc., menekankan pentingnya merawat nilai kebinekaan.
“Dalam konteks menjaga kamtibmas, paguyuban dan komunitas berperan penting menjadi agen keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing,” tuturnya.
Lebih jauh, kegiatan ini juga menjadi refleksi kesiapan bersama menghadapi dinamika sosial akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang letaknya berdekatan dengan Balikpapan. Keberagaman yang semakin tumbuh menuntut kolaborasi nyata antara masyarakat dan aparat, demi menjaga lingkungan yang aman, harmonis, dan kondusif.
Audiensi pun ditutup dengan ramah tamah yang diwarnai diskusi ringan, menegaskan semangat kebersamaan dan sinergi budaya sebagai modal utama menyongsong masa depan Kalimantan Timur. (*)
