SIDIKPOST |KOTA TANGERANG, Masyarakat di Kota Tangerang mulai memunculkan kekhawatiran terkait tata kelola keuangan Perumda Tirta Benteng (PDAM TB), yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur yang lazim diterapkan oleh perusahaan pada umumnya.
Keluhan ini berasal dari Akhwil S.H, pimpinan Perusahaan PT. LANGLANG BUANA MEDIA NUSANTARA. Ia mengungkapkan pengalamannya saat melakukan penagihan kepada Perumda Tirta Benteng pada bulan April 2023 lalu.
“Semua prosedur administratif telah kita ikuti, mulai dari E-Faktur, rekening perusahaan, serta syarat-syarat lainnya. Namun, mengapa saat pembayaran terjadi, dana tersebut malah masuk ke rekening pribadi orang lain melalui transfer, dan hingga saat ini pembayaran tersebut belum masuk ke rekening perusahaan. Hal ini juga berdampak pada gangguan laporan pajak SPT Masa Perusahaan,” ucapnya kepada Awka Media pada Selasa (29/11).
Akhwil menegaskan bahwa bukan masalah seberapa kecilnya laporan SPT Masa, melainkan masalah profesionalisme perusahaan PDAM TB Kota Tangerang yang tidak mengikuti prosedur yang mereka buat sendiri. Sementara PDAM TB Kota Tangerang mengelola anggaran ratusan miliar dari Pemkot Tangerang.
“PDAM Tirta Benteng seharusnya menjelaskan kepada kami mengapa hal ini bisa terjadi. Namun, jajaran direksi hanya terdiam, dan ini membuat persepsi masyarakat bermacam-macam. Buruknya komunikasi dari direksi PDAM TB saat ini berdampak negatif,” tambahnya.
Akhwil ,S.H mendesak PDAM TB segera memperbaiki tata kelola yang buruk saat ini dan akan mengajukan permintaan kepada badan independen untuk melakukan audit menyeluruh terkait keuangan PDAM TB.
Meskipun upaya untuk menghubungi Doddy Effendy sebagai Direktur PDAM TB Kota Tangerang tidak membuahkan hasil, Awak Media berhasil mendapatkan tanggapan dari Yeti Rohaeti – AP, MSi, selaku Dewan Pengawas PDAM TB Kota Tangerang. Yeti Rohaeti menyatakan terima kasih atas informasi yang diberikan dan berjanji untuk segera menindaklanjuti demi perbaikan ke depannya.
“Terima kasih atas informasinya, saya akan segera tindak lanjuti sebagai langkah perbaikan ke depannya,” ungkap Yeti Rohaeti.
( SDP )