Jakarta, 14 Agustus 2018 —– Latihan Sea Survival pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan satuan operasi. Melalui latihan ini, prajurit Kolinlamil khususnya Satlinlamil Jakarta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi, khususnya di laut. Dengan begitu, prajurit mampu bertindak dan bertahan hidup apabila terjadi kecelakaan di laut.
“Kegiatan latihan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada personel Satlinlamil Jakarta untuk lebih memantapkan dan meningkatkan kemampuan dan tindakan untuk bertahan hidup apabila terjadi kecelakaan di laut,” kata Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta Kolonel Laut (P) Hery Winarno yang diwakili Perwira Staf Operasi (Pasops) Satlinlamil Jakarta Letkol Laut (P) Erwin Baharudin pada Latihan sea survival triwulan III, di dermaga beaching, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/8).
Latihan ini diikuti sekitar 240 personil dari Satlinlamil Jakarta baik unsur maupun staf, yang didukung Satkopaska Koarmada I dan Tim kesehatan Diskes Kolinlamil.
Latihan sea survival Satlinlamil Jakarta berlangsung mulai tanggal 2 – 14 Agustus 2018 yang dilaksanakan di gedung Natuna untuk materi teori dan praktek dilaksanakan di dermaga beaching.
Dalam latihan tersebut, prajurit dibekali kemampuan teknis dan taktis penyelamatan di laut yang melibatkan instruktur dari Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Koarmada I.
Materi yang disampaikan pada latihan ini meliputi sea survival. Di antaranya pengenalan sea survival, hambatan bertahan hidup di laut, ketegangan saat sea survival, unsur pendukung untuk bertahan hidup, peralatan penyelamatan di laut, bernavigasi di laut, penggunaan sinyal, pencarian dan pertolongan, pengetahuan tentang binatang laut berbahaya, renang tanpa alat, teknik terjun ke laut, teknik menarik korban di permukaan.
Selain itu, materi latihan juga berkaitan dengan teknik naik ke atas life craft dalam cuaca bergelombang serta teknik membalik life craft yang terbalik. Sedangkan materi SAR diantaranya Materi dasar tentang SAR laut, teknik pencarian terhadap korban dan pertolongan pertama terhadap korban.
Lebih lanjut, Dansatlinlamil mengatakan latihan sea survival diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan pembinaan kemampuan prajurit untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki prajurit diharapkan dapat mendukung penugasan di kapal perang.
”Latihan sea survival membutuhkan kesiapan fisik yang prima, karena banyak tantangan yang harus diatasi, dengan dilandasi oleh profesionalisme, semangat serta kesungguhan dalam melaksanakan latihan akan dapat dicapai latihan yang optimal,” tandasnya. ( lisin/pty).