LATANGLAMIL 2018 UPAYA MENDUKUNG OPERASI MILITER PERANG

Jakarta, 13 Agustus 2018 —–     Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI R. Achmad Rivai, S.E., M.M. membuka Latihan Angkutan Laut Militer (Latanglamil) Tahun 2018 Komando Lintas Laut Militer di Markas Komando Satlinlamil Surabaya, Surabaya, Senin (13/8).

Latihan Angkutan Laut Militer (Latanglamil) 2018 merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) untuk menghadapi Operasi Militer Perang (OMP) serta melatih personel agar memiliki kemampuan yang memadai baik dalam segi perencanaan maupun penyelenggaraan Operasi Gabungan TNI.

Advertisements

Latihan ini direncanakan berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai 13 – 16 Agustus 2018, dengan tema “Komando Lintas Laut Militer melaksanakan Operasi Pendaratan Administrasi di Wilayah Timur Indonesia guna pemindahan unsur-unsur kekuatan Kogasratgab untuk melaksanakan operasi darat lanjutan dalam rangka mendukung Operasi Gabungan TNI”.

Panglima Kolinlamil dalam sambutannya mengatakan Kolinlamil sebagai Kotama Binops mempunyai tugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI yang meliputi personel, alat peralatan dan perbekalan baik yang bersifat taktis, strategis maupun administratif dalam rangka operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, perlu dilaksanakan kegiatan latihan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.

Baca Juga   Copet 11 ponsel saat konser iwan Fals, 2 Pelaku Di Ringkus Polres Tangsel

Lebih lanjut Panglima Kolinlamil menjelaskan bahwa latihan angkutan laut militer tahun 2018, adalah implementasi dari upaya pembinaan personel dan materil Kolinlamil, dimana latihan ini merupakan sarana evaluasi dari hasil pembinaan yang telah dilaksanakan oleh tiap-tiap unsur Kolinlamil.

“Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel dalam pelaksanaan proses pengambilan keputusan militer (PPKM) pada operasi pendaratan administrasi ”, jelas alumni AAL 1988 ini.

Selain itu, Panglima Kolinlamil menyampaikan agar dalam pelaksanaan latihan skenarionya disesuaikan dengan keadaan riil yang ada di lapangan serta mengacu pada perkembangan situasi nasional, regional dan global yang sedang terjadi saat ini.

“Saya berharap melalui momentum latihan ini, para perwira dapat meningkatkan kemampuan perencanaan, dan analisa dalam proses PPKM pada operasi pendaratan administrasi”, tutur Panglima Kolinlamil.

Sementara itu, Asops Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) May Franky  Pasuna Sihombing selaku perancang latihan membacakan laporan kesiapan latihan dihadapan Panglima Kolinlamil yang saat bertindak selaku Irup, melaporkan bahwa Latihan Angkutan Laut Militer tahun 2018, diselenggarakan dalam empat tahap latihan, yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengakhiran. Dengan melibatkan 600 personel yang terdiri dari Mako Kolinlamil, Satlinlamil Surabaya dan Jakarta, tim penilai, tim penasehat, koarmada II, Pasmar II Surabaya, Divisi Infanteri 2 Kostrad, Koops AU II serta menggunakan metode latihan Posko. ( lisin/pty).