Pada bulan September 2017. Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) sebagai salah satu multievent terbesar di kawasan Asia akan digelar di Kota Asgabat, Turkmenistan. Dengan mempertandingkan lebih dari 10 cabang olahraga beladiri. Tidak dipungkiri bahwa kegiatan ini diprediksi sebagai tolak ukur keberhasilan beberapa cabang beladiri di Tanah Air dalam persiapannya menuju Asian Games 2018 mendatang.
Pengurus Besar Ju-Jitsu Indonesia (PBJI) sebagai induk organisasi olahraga Ju-Jitsu di Indonesia tidak ketinggalan mempersiapkan atlit terbaiknya untuk bisa berpartisipasi di kegiatan tersebut.
Tidak kurang dari 5 official dan lebih dari 20 atlet pilihan yang telah diseleksi melalui Kejuaraan Nasional dan kelengkapan berkas bahkan sudah menjalani beragam kegiatan persiapan untuk menuju ke kegiatan tersebut. Selain pelatnas sentralisasi yang terpusat di Bintaro Jakarta Selatan yang terprogram dalam rangkaian kegiatan SATLAK PRIMA. Pengurus Besar Ju-Jitsu Indonesia juga memberlakukan pelatnas desentralisasi yang dilaksanakan di Ancol Jakarta Utara dan Tangerang Selatan Banten.
Tentunya tujuan persiapan ditempat terpisah ini untuk memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh atlit yang belum masuk dalam program PRIMA untuk bisa melakukan persiapan sesuai metode dan materi dari pelatih masing-masing dan baru kemudian dikumpulkan dalam satu tempat latihan (training camp).
Tentunya, akan timbul banyak pertanyaan mengenai keputusan mengenai lokasi pemusatan latihan ini. Namun perlu untuk diketahui bahwa saat ini Pengurus Besar Ju-Jitsu hanya memiliki kuota terbatas untuk atlit (saat ini yang tercatat resmi baru sebanyak 15 atlit) yang resmi masuk dan tercatat dalam program PRIMA.
Untuk persiapan menghadapi Asian Martial Arts Indoor Games (AIMAG), Indonesia ikut dalam 2 nomor pertandingan yakni Kategori NEWAZA dan DUO SHOW SYSTEM. Dimana untuk masing-masing kelas kategori Indonesia menurunkan 2 atlit untuk tiap kelasnya.
Pengurus Besar Ju-Jitsu Indonesia (PBJI), optimis bisa meraih beberapa medali sebagai sukses prestasi Ju-Jitsu Indonesia di kegiatan olahraga multievent. Hal ini tentunya diperkuat dengan bergabungnya beberapa atlit potensial yang sudah berulangkali mendapatkan prestasi internasional di berbagai single event Ju-Jitsu di mancanegara. Tentunya dengan modal tersebut PB Ju-Jitsu Indonesia bisa berharap atlit Ju-Jitsu Indonesia bisa merebut medali dikelas masing-masing.(red)