Jakarta, 8 Januari 2019,– Menindaklanjuti adanya laporan kehilangan kontak kapal yang menimpa MT. Namse Bangzhod sejak 28 Desember 2018 lalu, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., mengerahkan dua Unsur KRI Koarmada I yakni KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Tenggiri-865 untuk melakukan pencarian dan penyisiran di laut, Selasa (8/1).
MT. Namse Bangzhod bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada tanggal 27 Desember 2018, dan dilaporkan kehilangan kontak sejak tanggal 28 Desember 2018 dalam pelayarannya menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Data Kapal MT. Namse Bangdzhod, Jenis Kapal Tanker, Berat 1950 Ton, Panjang 75.15 Meter, Lebar 12 Meter, Tonage 1128 GT, Kebangsaan Indonesia, Pemilik PT. Surabaya Shipping Lines, Nakhoda Muhammad Asdar Wijaya, Jumlah ABK 11 orang, Muatan Minyak Kelapa Sawit Mentah atau Crude Palm Oil (CPO), Rute Pelayaran Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari keberadaan Kapal MT. Namse Bangdzhod namun belum menemukan keberadaan kapal tersebut. Berdasarkan web marinetraffic.com, posisi terakhir terekam pada 3 Januari 2019 pukul 09.42 di wilayah Laut Jawa dengan garis lintas dan bujur sekitar 5.960896 derajat/106.8913 derajat. Status kapal sedang berlayar dengan kecepatan sekitar 7.1knot /14 derajat dan skala sarat air kapal sekitar 4 m. AIS Source atau Automatic Identification System (AIS) yakni, sebuah sistem pelacakan otomatis sekitar 4117 JZ10QAO, Bekasi.
Berdasarkan informasi tersebut, KRI Teluk Cirebon-543 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Arief Prasetyo dan KRI Tenggiri-865 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Yohanes Kristanto dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyisiran melacak keberadaan Kapal MT. Namse Bangzhod.