SIDIKPOST| Kukar – Polsek Muara Jawa menunjukkan komitmennya dalam mendukung program berbasis lingkungan dan keagamaan dengan menghadiri kegiatan Sosialisasi Gereja Ramah Lingkungan (GRL) serta Pembentukan Satgas GRL yang digelar oleh Majelis Sinode GPIB dan Mupel GPIB Kaltim II di Gedung Gereja Anugrah Handil, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Senin (12/5).
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan daerah dan tokoh gereja, di antaranya Camat Muara Jawa Muh. Ramli, Lurah Muara Jawa Ulu Usman, serta Ketua II Majelis Sinode GPIB Pdt. Yansen Riu Pasa. Polsek Muara Jawa diwakili oleh Aiptu Imannuel M yang hadir untuk mendukung kelancaran kegiatan.
Kegiatan tersebut mencakup berbagai rangkaian acara, mulai dari ibadah pembukaan, sambutan dari para tokoh, studi pengolahan sampah di TPST GMJB (Gerakan Muara Jawa Bersih), hingga penanaman tanaman ramah lingkungan seperti Lidah Mertua dan Sirih Gading sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Pdt. Yansen Riu Pasa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Polsek Muara Jawa yang telah hadir dan turut mendukung kegiatan ini. Menurutnya, kehadiran Polri bukan hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara institusi negara dan masyarakat dalam mewujudkan kepedulian terhadap isu lingkungan.
“Kami sangat mengapresiasi peran aktif Polsek Muara Jawa dalam mendukung gerakan lingkungan yang kami bangun. Kehadiran Polri memberikan semangat tersendiri bagi kami untuk terus bergerak,” ungkap Pdt. Yansen.
Kapolsek Muara Jawa, IPTU Al Annas, S.H., melalui keterangannya menyampaikan bahwa Polri akan selalu terbuka dalam mendukung setiap kegiatan masyarakat yang bersifat membangun dan membawa dampak positif, termasuk dalam pelestarian lingkungan.
“Polri hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun kesadaran bersama, termasuk menjaga lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 13.30 WITA ini berjalan aman dan tertib, serta diakhiri dengan doa bersama sebagai bentuk refleksi spiritual atas gerakan ekologis yang diinisiasi oleh jemaat GPIB. (*)