SIDIKPOST | JAKARTA– Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Selatan melakukan kunjungan kerja ke PWI Provinsi DKI Jakarta (PWI Jaya) pada Senin, 21 Oktober 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk mendalami dinamika organisasi dan mempelajari berbagai program yang dijalankan PWI Jaya, guna mengadopsi beberapa di antaranya untuk diterapkan di Bangka Selatan.
Ketua PWI Jaya, Kesit Budi Handoyo, bersama timnya yang terdiri dari Sekretaris Umum Arman Suparman dan Sekretaris Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Irdawati, menyambut hangat delegasi PWI Bangka Selatan (Basel). “Terima kasih atas kunjungannya. Tentunya ini sangat membanggakan,” ujar Kesit dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, Kesit B Handoyo memaparkan program-program unggulan PWI Jaya, termasuk kegiatan tahunan seperti Anugerah Jurnalistik Mohamad Hoesni Thamrin (MHT Award). MHT Award adalah ajang penghargaan tahunan yang berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta, yang menyoroti karya jurnalistik terkait pembangunan di ibu kota.
“Setiap tahunnya kami menyeleksi karya jurnalistik dari 1 Juni hingga 31 Mei tahun berikutnya, dengan tujuh kategori lomba. Diskominfotik menyediakan hadiah untuk para pemenang utama, sementara PWI Jaya bertanggung jawab untuk penghargaan bagi para nominee,” jelas Kesit, yang juga dikenal sebagai pengamat olahraga dan komentator sepak bola.
Selain itu, Kesit menekankan pentingnya peran PWI Jaya sebagai salah satu barometer organisasi wartawan di Indonesia. “PWI Jaya dan PWI Basel ini satu frekuensi. Kami selalu berupaya menjadi sentra kegiatan dan solusi bagi permasalahan organisasi,” tambahnya.
Sekretaris PWI Bangka Selatan, Nopandra Putra, yang memimpin delegasi, menyampaikan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat untuk memahami program PWI Jaya dan berencana mengadopsi beberapa di antaranya, termasuk MHT Award. “Kami berupaya mengimplementasikan kegiatan yang telah menjadi andalan PWI Jaya di daerah kami,” ujar Nopandra.
Delegasi PWI Basel yang terdiri dari tujuh anggota, termasuk satu-satunya perempuan, Neneng Azizah, menyempatkan diri untuk berdiskusi dan menyerap pengalaman dari PWI Jaya. Kunjungan ini diharapkan memperkuat sinergi antar kedua organisasi untuk memajukan dunia jurnalistik di tingkat lokal dan nasional.
( SDP)
