SIDIKPOST | BALIKPAPAPN, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur telah sukses memindahkan tiga ekor buaya muara dari Lembaga Konservasi Satwa Lestari Jaya, Teritip, Balikpapan, ke LK Satwa Gunung Bayan Lestari di Tabang, Kutai Kartanegara.
Salah satunya adalah buaya dewasa dengan berat mencapai 650 kilogram dan panjang lebih dari empat meter. Kepala Seksi Konservasi Wilayah III, Bambang Hari Trimarsito, mengungkapkan bahwa salah satu dari ketiga buaya tersebut adalah yang dikenal sebagai buaya “Riska” yang viral di media sosial. Sementara dua buaya lainnya berukuran lebih kecil, masing-masing dengan panjang sekitar 2 meter dan berat kurang dari 100 kilogram.
Dikutif dari ANTARA, Pemindahan ketiga buaya ini dilakukan dengan menggunakan dua unit kendaraan yang berbeda. Buaya Riska sendirian diangkut menggunakan truk kapasitas 7 ton, sedangkan dua buaya lainnya bersama-sama di dalam mobil pikap.
Proses pemindahan yang dilakukan pada Selasa malam hingga Rabu siang tersebut melibatkan perjalanan sejauh 350 kilometer. Buaya Riska tiba di Tabang dan langsung diangkat dari truk menggunakan crane (derek) menuju kolam yang telah disiapkan. Sebelum pemindahan, kondisi buaya diperiksa oleh dokter hewan untuk memastikan keadaannya stabil.
Menurut drh. Rayni Septianingsih dari LK Satwa Gunung Bayan Lestari (SGBL), kondisi buaya stabil sepanjang perjalanan, meskipun satu di antaranya agak stres.
Setelah sampai di tempat baru, buaya-buaya ini akan terus dipantau selama tiga bulan ke depan untuk memastikan kesejahteraan mereka. Kepala BKSDA Kaltim, M. Ari Wibawanto, menjelaskan bahwa pemindahan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan buaya-buaya tersebut.
“Tabang Zoo memiliki sarana dan prasarana yang memadai, termasuk dokter hewan dan penjaga satwa. Hal ini memberikan jaminan bahwa buaya-buaya akan mendapat perhatian yang diperlukan,” ungkap Ari.
LK SGBL yang juga dikenal sebagai Tabang Zoo, merupakan bagian dari site tambang batu bara Gunung Bayan di Tabang. Tempat ini memelihara beragam satwa dalam kandang-kandangnya, mirip dengan kebun binatang.
( SDP )