SIDIKPOST | Malang, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berada dalam kondisi siap tempur.
Dikutif dari ANTARA, Prabowo menjelaskan bahwa meskipun kecelakaan itu merupakan risiko yang sering dihadapi oleh anggota TNI, pesawat Super Tucano tersebut termasuk dalam kategori baru.
“Saya tahu bahwa Super Tucano ini, seharusnya, layak dan siap tempur,” ujar Prabowo dalam kunjungannya ke Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dalam mengomentari kecelakaan yang menewaskan empat orang, termasuk dua Marsekal Pertama TNI dan seorang Kolonel Penerbang, Prabowo menegaskan bahwa latihan militer memang penuh dengan risiko yang harus dihadapi oleh TNI. Namun, ia menekankan bahwa latihan tersebut harus realistis meski berpotensi berbahaya.
“Ini merupakan risiko yang harus dihadapi. Pertahanan penuh risiko. Latihan harus realistis, meskipun penuh bahaya,” tambahnya.
Prabowo juga menyampaikan duka cita atas peristiwa tersebut serta berencana untuk bertemu dengan keluarga korban. Kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano tersebut terjadi saat sedang melakukan sesi latihan rutin. Meskipun awalnya diduga jatuh akibat cuaca buruk, investigasi lebih lanjut masih dilakukan.
Tiga dari empat korban dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, sedangkan satu korban lain dimakamkan di TMP Madiun.
Mereka yang dimakamkan di TMP Suropati adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.
Kecelakaan yang menimpa pesawat tempur taktis TNI Angkatan Udara tersebut menjadi titik duka bagi TNI, sementara investigasi terus dilakukan untuk memahami penyebab pasti dari kejadian tragis ini.
( SDP )
