Jakarta, 23 Maret 2018, — “Gelorakan kebanggaan prajurit pengawal samudera menghadapi tantangan penugasan”. Hal tersebut disampaikan Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T saat memberikan Entry Briefing pengarahan awal kepada seluruh prajurit yang bertugas dijajaran Satkorarmabar, bertempat di geladak KRI Wiratno-379 Dermaga JICT II,Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jumat, (23/3).
Dalam pengarahannya, Dansatkorarmabar menyampaikan penekanan-penekanan yang harus dilaksanakan yaitu prajurit Satkorarmabar harus mampu bergerak cepat menyesuaikan kondisi yang terus berkembang dan menyikapi dinamika lingkungan strategis global, regional dan nasional yang semakin dinamis dengan meningkatkan kemampuan prajurit.
Menurutnya, dalam penyiapan kesiapan operasional tidak hanya didukung kesiapan alutsista saja namun profesionalitas prajurit yang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan naluri intelijen pendukung penyelenggaraan operasi seperti pemanfaatan Informasi AIS dan VMS
Lalu dalam pembinaan material, Kapal Perang merupakan sarana utama pendukung tugas pokok maupun tugas tugas lainnya, oleh karenanya Kapal Perang tampilannya harus membanggakan, kesiapan teknisnya harus dipertahankan, serta kebersihannya harus diutamakan. Tampilan kapal perang harus dapat dijadikan wahana membanggakan baik untuk misi dalam maupun luar negeri dalam mendukung peran universal AL dalam peran sebagai kekuatan militer, wahana diplomasi dan dalam penyelenggaraan penegakkan hukum.
Lebih lanjut Komandan mengatakan bahwa didalam era perang modern tidak menutup kemungkinan adanya upaya untuk melemahkan kemampuan prajurit melalui peredaran narkotika maupun informasi yang dapat melemahkan moral dan mental prajurit. “ Oleh karena itu prajurit Satkorarmabar harus memiliki daya tangkal yang kuat melalui pembinaan spritual, mental maupun fisik yang terpola,” ujarnya.
Komandan juga menambahkan bahwa dalam pembinaan personel, semboyan “TANGGWA AJU MANGGALA YUDHA” jangan hanya dijadikan semboyan, namun harus menjadi motivasi dalam membangun jati diri prajurit Satkorarmabar yang tanggap, tanggon dan trenginas.
“Setiap prajurit harus memiliki kesadaran akan kodrat sekaligus pilihan hidup sebagai prajurit matra laut melalui mengasah diri dengan berbagai pengetahuan yang mendukung profesi sebagai pelaut, memiliki karakter prajurit yang religi sekaligus Sapta Margais, melakukan pembinaan fisik yang prima serta pembinaan mental dan moral yang tangguh,” tambahnya.
Pada akhir orasinya, dihadapan seluruh komponen Satkorarmabar, diatas geladak KRI Wiratno-379 Dansatkorarmabar juga menyampaikan ikrar perang terhadap narkotika. “Tanggwa Aju Manggala Yudha, Ksatria Perkasa Maju ke Medan Tempur” Turut hadir dalam pengarahan tersebut para Komandan KRI dibawah Satkorarmabar, para perwira, bintara dan tamtama Satkorarmabar.( Lsn)