Olahraga Beladiri Real Fighter, Satlinlamil Surabaya Siap Menjadi Wadah Masyarakat Jatim

SIDIKPOST| JAKARTA, 10 Juli 2020 ——- Satya Wira Jala Dharma. Komandan Satlinlamil Surabaya Kolonel Laut (P) Hery Prihartanto menerima kunjungan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur Leni (Staf bidang olah raga) dan Fara (UPTSA) dalam rangka survey kegiatan bela diri Real Fighter yang ada di Satlinlamil Surabaya, Jumat (10/7).

Advertisements


Kedatangan kedua staf Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jatim ini untuk menindak lanjuti permohonan SKT (Surat keterangan terdaftar) olahraga Real Fighter yang diusulkan untuk dijadikan sebagai salah satu wadah kegiatan olah raga yang ada di masyarakat kota Surabaya.


Dispora Jatim melihat langsung bela diri campuran (BDC) Real Fighter Satlinlamil Surabaya dengan jumlah 165 orang peserta yang terdaftar, dan ini sebagai dasar untuk mendapatkan legalitas ditingkat Nasional.
Olahraga real fighter merupakan program khusus dan pembinaan secara profesional untuk Prajurit Satlinlamil Surabaya, beladiri real fighter merupakan bela diri campuran yang memiliki teknik lebih lengkap dengan gerakan ground fighting dan stand up fighting sehingga secara personal mampu bertahan dan menyerang dari atas maupun bawah.
Real fighter merupakan salah satu model beladiri praktis. Beladiri tersebut dikembangkan dari berbagai jenis aliran beladiri.
Gerakan dasar antara lain, pukulan, siku, lutut, tendangan. Gerakan aplikasi menghadapi pukulan, tendangan, cekikan, kuncian, dan bantingan. Beberapa teknik pertarungan dalam real fighter diantaranya beladiri tangan kosong, menghadapi pengeroyokan, dan perebutan senjata.
Melalui pembinaan secara serius dan sistem kolaborasi gerakan dengan inovasi yang terus-menerus, maka para prajurit akan mampu menguasai gerakan beladiri real fighter.
Bagi Prajurit Satlinlamil Surabaya, real fighter merupakan olahraga beladiri yang menjadi menu wajib yang dilatihkan dalam setiap kesempatan.
“Dengan berlatih serius, tekun dan disiplin, setiap prajurit akan mampu menguasai teknik dan gerakan beladiri real fighter dengan baik” tandasnya.
Sebagai pembina olah raga Beladiri campuran ini Komandan Satlinlamil Surabaya berharap agar kegiatan positif yang sudah dilaksanakan ini bisa memotivasi prajuritnya mencapai tingkat Nasional bahkan tidak menutup kemungkinan bisa mencapai tingkat internasional.
“Pacu semangat dan tunjukkan yang terbaik untuk kemajuan Kolinlamil khususnya dan TNI AL pada umumnya” ujar alumni AAL tahun 1994 ini.
Selain itu juga Satlinlamil Surabaya mendatangkan pelatih profesional dari luar sehingga dapat meningkatkan kualitas latihan yang cukup signifikan. Disamping itu prajurit Satlinlamil yang tergabung dalam latihan beladiri ini menjadi lebih percaya diri, fisik dan mental terjaga dengan baik.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Abdul Rasyid, S.E., M.M. mendukung penuh pengembangan olahraga beladiri campuran ini.
”prajurit yang berlatih (real fighter) harus mempunyai fisik dan ketahanan tubuh yang kuat,” pesan Panglima Kolinlamil.
Perwira tinggi berpangkat dua bintang itu juga berpesan agar anak buahnya mempelajari dan mengembangkan terus ilmu silat tradisional tersebut. Mantan Komandan Lantamal I Belawan itu menegaskan, di dalam ilmu silat mengajarkan tentang cara melemahkan lawan atau musuh. Dan ini penting bagi prajurit matra laut khususnya yang berdinas di KRI manakal harus menghadapi ancaman secara langsung.(Dispen Kolinlamil)