Pencarian Pemuda Yang Tenggelam Di Pantai Kapitol, Tim SAR Gabungan Hadapi Gelombang Tinggi

SIDIKPOST| Sukabumi – Tim SAR gabungan harus menghadapi gelombang yang cukup tinggi saat melakukan pencarian terhadap Soleh Suparto (20), seorang pemuda asal Klaten yang terseret ombak di Pantai Kapitol.

Operasi SAR yang dilakukan pada Senin (6/7) pagi hingga sore tadi dengan membagi tim SAR gabungan menjadi 2 (dua) SRU, dimana pada SRU pertama melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu jukung dari lokasi kejadian hingga sejauh 1 Nm (Nauticamile), dan SRU kedua akan melakukan penyisiran di sepanjang bibir pantai dengan pengamatan secara visual hingga sejauh 1 Km dari lokasi kejadian,

Advertisements

kemudian tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Sukabumi, Polair Polres Sukabumi, Polsek Cisolok, BPBD Kabupaten Sukabumi, PMI kabupaten Sukabumi, Koramil Cisolok, Pramuka Peduli Sukabumi, SAR MTA, IEA Sukabumi, Balawista, Sograbis (Grab) Sukabumi,dan HNSI Kabupaten Sukabumi memutuskan untuk menghentikan penyisiran sekitar pukul 17.00 WIB dan melanjutkannya dengan pemantauan secara visual di sekitar lokasi kejadian.


“Tim SAR gabungan sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pencarian hari ini namun adanya kendala gelombang yang cukup tinggi sekitar 1,5 hingga 2,5 Meter menghambat pergerakan pada hari ini.” ungkap Hendra Sudirman, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR.

Baca Juga   Kapolres Kukar Buka Diklat Terpadu GP Anshor

Ia juga menambahkan bahwa rencana Operasi SAR akan kembali dilanjutkan pada Selasa (7/7) besok pagi oleh tim SAR gabungan dan berharap kondisi cuaca baik supaya operasi SAR bisa berlangsung secara maksimal.

Sebelumnya diketahui pada Minggu (5/7) sekitar pukul 12.00 WIB korban terseret ombak ketika sedang berenang bersama temannya yang bernama Faisal Pratama (25) di pantai Kapitol, korban beserta temannya terkena ombak dan terbawa arus hingga ke laut, teman korban berhasil diselamatkan oleh Life Guard setempat namun korban terus terbawa arus dan tenggelam, hingga saat ini korban belum ditemukan. (Humas Jakarta).