SIDIKPOST| JAKARTA, 3 Juli 2020 ——- Satya Wira Jala Dharma. Untuk menunjang kesiapan operasi, kesiapan tehnis unsur-unsur Kolinlamil dalam melaksanakan tugas pokoknya didukung dengan Sistem Pemeliharaan Terencana (SPT). Salah satu Kapal perang yang sedang melakukan perawatan dan pemeliharaan adalah KRI Teluk Amboina 503, Jumat (3/7).
KRI Teluk Amboina 503 saat ini telah berada di Semarang untuk melaksanakan docking pemeliharaan dan perawatan bangunan bawah air di galangan kapal PT Jasa Marina Indah (JMI) di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
“KRI Teluk Amboina 503 diproyeksikan untuk operasi pergeseran pasukan pengamanan perbatasan,” jelas Komandan KRI Teluk Amboina, Letkol laut (P) Bambang Purnomo. Dikatakannya pula, “Setelah pemantapan kondisi teknis, dengan melaksanakan beberapa perbaikan, diantaranya perbaikan sistem monitoring MPK yang memakan waktu dua minggu, kapal akan benar-benar siap operasi.”
Dalam hal perbaikan dan pemeliharaan kapal, Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal (Disharkap) Kolinlamil sebagai satuan kerja pelaksana kegiatan, merencanakan waktu dan jenis kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bagi KRI jajaran Kolinlamil.
Rencana perbaikan atau biasa disebut jadwal olah perbaikan (JOP) harus disesuaikan dengan rencana penggunaan operasi atau jadwal olah guna (JOG), sehingga kebutuhan operasi tidak terganggu oleh adanya perbaikan atau sebaliknya.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M. mengatakan bahwa sesuai tugas pokok Kolinlamil yaitu melaksanakan pergeseran personil, material dan logistik baik dalam Operasi Militer untuk Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, kesiapan kapal perang merupakan faktor utama yang menjadi prioritas.
Unsur-unsur KRI Kolinlamil melaksanakan docking untuk mewujudkan kesiapan alutsista Kolinlamil secara optimal. Adapun tujuan pemeliharaan maupun perbaikan yang dilaksanakan terhadap Kapal jenis Frosch ini, merupakan perbaikan rutin KRI dalam menunjang kesiapan tugas operasi.
“Oleh karena itu dihadapkan dengan padatnya jadwal operasional dan terbatasnya jumlah unsur yang dimiliki, maka kesesuaian antara JOP dan JOG menjadi keharusan, bila tidak, akan berdampak pada terhambatnya tugas operasi.” Tegas Panglima.
Pemeliharaan dan perawatan kapal secara rutin/sehari-hari menjadi tanggung jawab seluruh prajurit di bawah koordinator Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI.
Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara mandiri oleh prajurit KRI meliputi platform, sensor, weapon and command (sewaco) serta permesinan.
Sementara itu pelaksanaan docking, secara reguler dilaksanakan antara dua tahun dikarenakan bangunan bawah air sangat rentan terhadap bahaya korosi. (Dispen Kolinlamil)