Zulmansyah: Lawan Kekerasan terhadap Wartawan

SIDIKPOST | JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap wartawan, terutama yang berujung pada ancaman nyawa dan trauma bagi keluarga korban. Ketua Umum PWI Pusat, H Zulmansyah Sekedang, menegaskan bahwa kekerasan ini harus dilawan dan tidak boleh ditoleransi.

Advertisements

“Kita tidak boleh takut dengan segala bentuk ancaman, teror, intimidasi, dan kekerasan terhadap wartawan. Ini harus kita lawan,” kata Zulmansyah, yang didampingi Edison Siahaan, Direktur Satgas Anti Kekerasan terhadap Wartawan PWI Pusat, Jumat (6/9/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Zulmansyah setelah bertemu dengan orang tua wartawan Tempo, Hussein Abri Dongoran, di Kantor PWI DKI Jakarta. Hussein, yang juga host podcast *Bocor Alus*, baru-baru ini menjadi korban teror dari orang tak dikenal (OTK) di Depok, Jawa Barat. Insiden tersebut merupakan yang kedua kalinya Hussein mendapat teror, di mana kaca mobilnya dirusak saat diparkir di dekat Pos Polisi Kukusan setelah memperpanjang SIM.

Zulmansyah meminta Kapolri dan jajarannya untuk memprioritaskan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap wartawan. Ia menegaskan bahwa kekerasan semacam ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap kebebasan berekspresi dan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga   PWI Pusat Anugerahi PCNO Kepada 9 Wartawan dan Pena Mas kepada Gubernur Kalsel

“Atas nama wartawan dan keluarga yang mengalami kekerasan, PWI Pusat berterima kasih kepada Kapolri yang berhasil mengungkap kasus kekerasan terhadap wartawan di Aceh dan Sumatera Utara,” tambahnya.

Edison Siahaan menambahkan, berbagai bentuk kekerasan masih terus menimpa wartawan, mulai dari kekerasan fisik hingga verbal, termasuk penghinaan, perusakan peralatan, hingga penghalangan tugas jurnalistik. Bahkan, beberapa kasus berujung pada korban jiwa. PWI mendesak agar aparat penegak hukum lebih serius dalam menangani kasus-kasus ini.

“Kekerasan terhadap wartawan ini sangat memprihatinkan, termasuk ancaman penculikan terhadap wartawan yang meliput acara publik figur seperti Atta Halilintar baru-baru ini,” tegas Edison.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *