Bupati Lombok berharap “Perang Topat” Harus Di Dorong Menjadi Acara Nasional

Pemerintah Kabupatan Lombok Barat menggelar acara Perang Topat di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/11/2018).

Perang Topat merupakan acara tahunan yang melibatkan dua agama dan agama yaitu Islam dan Hindu.

Advertisements

Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Lobar, Fauzan Khalid mengatakan masyarakat Lombok Barat tidak pernah membahas tentang kebhinekaan, tetapi masyarakatnya secara nyata dan aplikatif mempraktekan nilai-nilai kebhinekaan tersebut.

Salah satunya, sebut Fauzan, melalui acara Perang Topat yang secara turun temurun diberlakukan di tempat ini.

Fauzan menjelaskan, secara keseluruhan, Perang Topat, dari awal sampai akhir, dan agama. Agama Islam dan agama Hindu. Semuanya dilakukan dengan riang gembira.

Fauzan mencontohkan, sehari sebelum peristiwa Perang Topat dimulai pertama kali digelar acara Ngiring Kao (mengiring kerbau) Dipilihnya kerbau sebagai simbol bukan sapi atau babi, jelas Fauzan, karena mereka (orang Islam dan Hindu) sama-sama saling menghormati.

Sebelum mengarungi Pura Lingsar, umat Islam melakukan zikir atau roah gubuk (syukuran) disisi lainan Hindu melakukan upacara keagamaan mendak tirta amarta. Setelah selesai, lakukan acara-acara keagamaan bersama-sama masing-masing pemuka agama (Islam dan Hindu) yang mengarak sapi keliling taman Pura Lingsar.

Baca Juga   Danramil Jogonalan Berikan Wasbang Kepada SD IT Prawatan Klaten

Fauzan mengatakan alangkah indahnya kebhinekaan yang dibungkus dengan kesadaran total bahwa manusia diciptakan untuk merajut persaudaraan dan mati itu. Untuk itu melalui acara Perang Topat ini, masyarakat Lobar ingin mendengarkan pesan bahwa pluralitas perlu dijaga, terkendali dan dipraktekkan.

“Mudah-pelajaran apa yang dilakukan oleh masyarakat kabupaten Lombok Barat ini dapat dijadikan contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia”, ”Kami berkomitmen sebagai warga negara Indonesia yang sudah menyulitan” NKRI tetap pekerja sebagai bersama dan juga bersama-sama menyongsong masa depan yang lebih baik dan yang lebih cerah, ”harap Fauzan.

Di waktu yang berbeda kepala Desa lingsar HM Abdul Hadi.SE. Berharap tradisi perang topat ini, bisa menjadi acara Nasional, karna diliat dari jumlah pengunjung kurang lebih dua ribu orang yang menonton dan di dukung dengan yang masyarakat berjualan seperti UKM yang ada, selain itu taradisi perang topat nya tidak akan hilang sampai kapanpun. ”Jelasnya .

Abdul hadi, berharap pemerintah pusat, Pariwisata RI, bisa mendorong mereka untuk melakukan acara nasional. “Tambahya.

Baca Juga   Jelang Pemilu 2019, Kapolsek Kembangan Berikan Penyuluhan

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Lobar didampingi istri, Bupati Lobar terpilih, Sekda Lobar, perwakilan kementerian, PMK kementerian, Muspida Provinsi NTB, Muspida kabupaten Lombok Barat, Kadis Pariwisata NTB, Lalu M. Faozal, DPD RI, DPRD Lombok Barat, Dandim Lobar, Kapolres Mataram, Kapolres Lobar, pemuka agama Islam, pemuka agama Hindu dan ribuan masyarakat lainnya. (trisna)

News Feed